Sejak sepekan lalu, memang terjadi keributan antara pengemudi Angdes dengan pengemudi Angkot di Simpang Apar terkait wilayah operasi mereka.
Saat dilakukan penertiban Angdes yang dilarang masuk kota kemarin, terjadi keributan para sopir Angdes dengan salah seorang aparat TNI yang sedang berjaga. Cekcok antara sopir Angdes dan oknum Kodim 0308, berbuntut dilakukannya aksi mogok kembali oleh para sopir di Simpang Apar. Hak mereka terasa terabaikan. Koordinataor aksi dipimpim lagi oleh Rinaldi, ketua Angdes arah utara.
Aksi damai yang mereka lakukan berlangsung hingga sore hari, namun saat para sopir sedang lengah karena letih oleh sengatan matahari, berkisar pukul tiga sore, Rinaldi diserang dengan sebilah parang oleh seseorang yang kemudian diketahui berinisial JM di lokasi mogok, sehingga ia harus dilarikan ke ruang IGD RSUD Pariaman.
Menurut saksi mata yang merupakan sopir Angdes inisial BE, seseorang temannya, datang ke lokasi mogok dan ketua membubarkan aksi, namun Rinaldi menanggapinya sinis dan sempat ribut.
Kejadian ini didengar para sopir Angdes. Mereka kemudian mengejar JM yang melarikan diri. Mobil JM dilempari dengan batu oleh pengemudi Angdes. JM mengancam akan kembali untuk menuntaskannya.
Berselang setengan jam kemudian ternyata JM memang datang kembali dengan membawa anggota tambahan sebanyak lima orang. Tiba-tiba tiba-tiba salah seorang menyerang ketua dengan batu, karena mengelak Rinaldi sempat terpeleset dan satu buah batu mengenai kepalanya.
“Di saat ia terjatuh kami mencegat dua orang yang menyerang tadi,” lanjut BE. Kesempatan inilah digunakan JM untuk menyerang Rinaldi dengan sebilah parang panjang. Untung aparat masih ada di lokasi dan polisi sempat membunyikan tembakan ke atas untuk mencegat kebrutalan pelaku pembacokan. Informasi pihak kepolisian, pelaku penyerangan dengan parang berinisial JM sudah diamankan di Polresta Pariaman.
Kadishub Kota Pariaman Agus Riatman di ruang kerjanya mengatakan bahwa pihak Dishub terpaksa melibatkan aparat TNI dalam melakukan penertiban, karena pihak kepolisian dan Dishub sudah kewalahan menghadapi prilaku para sopir Angdes yang sudah melewati batas.
“Semua kita lakukan karena sudah merupakan rangkaian kerja sama antara pihak Dishub Kota dan Kabupaten, Kepolisian, Organda, Kopar dan jauh sebelumnya kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak TNI setempat. Untuk itu apapun yang dilakukan aparat sudah sesuai dengan mekanisme yang ada,”ulas Agus.
Ia juga menambahkan, aparat terpaksa mengambil tindakan tegas karena para sopir Angdes sudah nekat merusak rambu lalu lintas, dan membahayakan jiwa petugas yang berjaga di lokasi. (h/man)