Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Rudy Rinaldy mengatakan, saat ini Badan pertanahan masih melakukan pendaataan terhadap bangunan yang akan digusur. “Pembebasan lahan dimulai dari arah Bypass menuju Lubuk Buaya akan dibebaskan lebarnya 40 m, diperkirakan akan memakan dana sebesar Rp14 miliar,” ujarnya.
Baca Juga : Memasuki Musim Kemarau, Perumda AM Kota Padang Minta Warga Hemat Air
Tentang penyelesaian lahan, sudah dikoordinasikan dengan Badan Pertanahan serta Kecamatan Koto Tangah. Terkait dengan pembangunan terminal, dana pembangunan terminal ini dibantu oleh Kementerian Perhubungan melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi sebesar Rp45 miliar.
“Untuk tahun ini, kami akan lakukan pengerjaan drainase dan kliring lahan yang akan memakan biaya sebesar Rp5 miliar dan itu berasal dari APBD Kota Padang. Saya optimis, terminal ini tidak akan sepi seperti Terminal Regional Bingkuang yang lama, karena selain terminal juga akan dibangun Mall, Warehouse, gudang dan juga Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) untuk truk. Selain itu, terminal ini juga akan dilengkapi akses transportasi seperti Trans Padang, angkot dan monorel yang akan menghubungkan ke pusat kota,” tambahnya.
Baca Juga : 61 Nakes di Puskesmas Andalas Siap Divaksinasi
Ketua Komisi III DPRD Kota Padang, Yandri mengapresiasi kinerja Dishub Kominfo Padang dalam membuat masterplan dan akan mensupport untuk mewujudkan terminal tersebut. ”Akan tetapi, kami mewanti-wanti agar perencanaan ini dengan matang dan jangan berubah-ubah, jika ada perubahan hanya perubahan kecil saja. Grand Designnya harus jelas dan terarah, sehingga target yang hendak dicapai seperti tahun 2018 terminal ini akan dioperasikan bisa terealisasi,” katanya.
Ditambahkan anggota DPRD Kota Padang dari fraksi Nasdem, Amrizal Hadi mengatakan, seharusnya pandangan dalam membangun sebuah terminal haruslah jauh ke depan, jangan hanya berpatokan pada kondisi saat ini.
Baca Juga : Perumda AM Kota Padang Ajak Pelanggan Catat Meter Mandiri, Ini Caranya
“Seperti rel kereta api di jalan Lubuk Buaya, saat ini memang kereta cuma lewat setiap tiga jam, namun harus memikirkan bahwa pembangunan terminal ini bisa sejalan dengan perkembangan zaman nantinya,” ungkapnya. (h/ade)