Kondisi Fachri saat ditemui Haluan, Senin (16/3) di Kamar Teratai 7 Ruang Rawat (RR) Bedah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil Padang, tampak lemas menahan sakit di bagian kepalanya dan Fachri juga tidak bisa diajak berkomunikasi.
Baca Juga : Dukung Kemajuan Olahraga, Pemko Padang Bakal Bangun Stadion Sepak Bola Bertaraf Internasional
Emi Budiharti (50), yang merupakan ibu korban mengaku kondisi anaknya sudah mulai baikkan setelah menjalani operasi. “Kejadiannya pada Kamis yang lalu. Sepulang sekolah Fachri dimintai uang oleh KV, tapi Fachri menolak permintaan tersebut. Kemudian KV memukuli anak saya, tak terima dipukuli seperti itu anak saya membalas sekali dan kemudian pergi meninggalkan KV. Tiba-tiba KV mengejar anak saya dan mencakar bagian leher sampai berdarah, lalu dipukuli bagian belakang kepalanya,” ucap Emi.
Setelah kejadian tersebut, Emi yang tengah di perjalanan menuju sekolah untuk menjemput Fachri dan adiknya, yang juga bersekolah di tempat yang sama mendapat telepon dari sang adik soal kejadian yang menimpa kakaknya.
Baca Juga : Pemko Padang Gelar Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah Bagi 150 PNS
“Saat di perjalanan menjemput anak, adik Fachri menelepon dan mengatakan kejadian yang menimpa Fachri sambil menangis. Setelah sampai di sekolah, saya langsung membawa anak saya ke puskesmas terdekat karena dia muntah dan pusing. Pihak puskesmas langsung menyuruh kami membawa ke rumah sakit, karena sudah mengkhawatirkan,” lanjut Emi.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan dilihat perkembangannya, sekitar pukul 20.00 WIB, Fachri dioperasi karena dokter mengatakan mengalamai pendarahan hebat di bagian otak. Untungnya Fachri diberi penanganan cepat, jika tidak segera dioperasi akan sangat fatal akibatnya.
Baca Juga : Jelang Ramadan 1442 H, ACT Lakukan Gerakan Kebaikan Tanpa Batas
Mardawati, Kepala Sekolah SMPN 31 Padang mengatakan, pihak sekolah telah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang. Namun, belum diketahui bagaimana nasib KV.
“Kita sudah panggil siswa berinisial KV berikut penjaga sekolah, terkait nasib KV kita menunggu keputusan dari Disdik,” ucapnya.
Baca Juga : Pasar Murah di Padang, Banyak Diskon yang Ditawarkan
Sementara itu, Kepala Polsek Padang Timur Kompol Jon Hendri mengatakan, laporan terkait penganiayaan yang dilakukan KV sudah diterima sejak Kamis lalu. Pemeriksaan juga telah dilakukan terhadap yang bersangkutan. “Kita tidak bisa melakukan penahanan, karena pelaku masih di bawah umur. Tapi, kita meminta pelaku untuk melakukan wajib lapor dan prosesnya pun tetap lanjut,” sebut Jon. (h/mg-isq)