“Meski harga emas mengalami penurunan, tidak mempengaruhi terhadap minat beli masyarakat, karena penurunan harga tidak begitu signifikan. Kami Toko emas disekitar daerah ini justru mengalami sepi dari pembeli, seharusnya, bila harga emas turun, logikanya toko emas otomatis menjadi ramai. Namun yang terjadi justru sebaliknya,” kata Muhammad Zen.
Baca Juga : Kolam Pemandian Hotwater Boom Solsel Tetap Buka, Satpol-PP Gelar Patroli
Menurutnya, daya beli masyarakat, baik yang membeli ataupun menjual sangat minim sejak bulan Februari 2015 ini. Biasanya dalam satu hari toko ini bisa menjual hingga 30 potong emas, namun saat ini hanya 5- 10 potong saja. Dia juga mengaku tidak mengetahui apa penyebab dari sepinya minat beli masyarakat. Bahkan, dengan kondisi saat ini, dia terpaksa mengistirahatkan tukangnya untuk sementara.
Turunnya harga emas juga terjadi diToko Emas Diamond, menurut pemilik toko, Agus Inal, penurunan harga emas terjadi selama satu pekan. Sebelumnya untuk harga emas 24 karat dijual Rp 1.220 juta, saat ini menjadi RP1,2 juta. Untuk harga emas gram kadar 70 persen dijual Rp360 ribu, dan emas gram kadar 50 persen Rp 230 ribu pergramnya.
Baca Juga : Hati-hati! Eksploitasi Anak Rawan Terjadi di Wisata Indonesia
Disinggung mengenai minat beli masyarakat terhadap penurunan harga tersebut, Inal mengatakan hingga saat ini tokonya masih sepi dan belum menunjukkan adanya peningkatan.
“Agak lemah juga penjualan saat ini, baik masyarakat yang membeli, maupun yang menjual masih sepi, mudah- mudahan kondisi ini cepat normal seperti semula,” katanya. (hr)
Baca Juga : Sandiaga Uno Mengaku Merinding Saat Salat Isya di Hotel Marbella Anyer, Ada Hantu?