Selanjutnya kerusakan yang membahayakan pengguna jalan terlihat di kawasan Pasar Ampiang Parak. Sejumlah kendaraan roda empat telah jadi korban jalan yang baru satu bulan belakangan di tambal sulam. Kendaraan ada yang mengalami pecah ban karena buruknya kondisi jalan tersebut.
Baca Juga : Sektor Pertanian jadi Pergerak Ekonomi Sumbar
“Jalan disini sudah diperbaiki beberapa bulan lalu, namun sekarang sudah mengalami kerusakan hebat,” ungkap Sepriadi (35), warga yang tinggal di dekat jalan tersebut.
Selanjutnya yang paling parah adalaj jalan di depan Polsek Sutera. Padahal jalan tersebut telah ditambal sulam sekitar empat bulan yang lalu. Akibat kerusakan jalan itu, kendaraan yang melintas tampak kesulitan dan roda kendaraan harus turun kebahu jalan. Kondisi itu juga mengancam pengguna jalan. Kerusakan jalan lebih dari seratus meter, mulai dari depan Polsek hingga seratus meter arah utara. Kondisi jalan aspal tidak hanya mengelupas akan tetapi telah berlobang dan keriting. Sementara bahu jalan juga tampak sudah turun akibat digilas kendaraan berat.
Baca Juga : 40% Penghafal Alquran PontrenMu Kauman Padang Panjang Tertampung di Perguruan Tinggi
Son (34) warga yang tinggal dekat jalan rusak tersebut mengatakan, kerusakan telah terjadi beberapa bulan belakangan. Sementara sebulan sebelum kerusakan jalan baru saja diperbaiki dengan cara menyulam jalan yang rusak tersebut.
“Namun proyek tambal sulam tersebut tidak tahan lama. Hanya dalam satu bulan saja, jalan itu kembali tampak cekung. Kemudian akibat digilas kendaraan berat cekungan itu semakin dalam dan memperparah kondisi jalan. Ya mungkin kualitas proyek tambal sulam itu kurang bagus,” katanya menjelaskan.
Baca Juga : Gubernur Janji Beri Tunjangan ke 4 Orang Penghafal Alquran 30 Juz PontrenMu Kauman Padang Panjang
Dikatakannya, kendaraan ukuran 1.600 cc pada bagian lantainya sering beradu dengan bagian aspal yang menonjol. Bahkan tidak jarang mobil harus ditarik atau didorong karena menyangkut pada aspal menonjol. Terakhir, akibat badan jalan sulit dilewati maka sebagian kendaraan harus menurunkan rodanya ke bahu jalan. Kini bahu jalan itu juga telah mengalami kerusakan.
Terkait dengan kondisi jalan tersebut, Direktur LSM Swara Pesisir Rizal menyebutkan, pengerjaan jalan lintas di Pessel tampaknya tidak mempedulikan mutu. “Baik proyek tambal sulam maupun pengerjaan pelebaran jalan. Pada beberapa tempat, setelah jalan dilebarkan tidak berapalama sudah berlobang dan keriting,” katanya.
Baca Juga : Menginspirasi! Mahasiswa Solsel Layak Jadi Duta Petani Mileneal Berkat Usaha Itik Petelur
Dia menyebutkan, pemerintah perlu menegur rekanan yang mengerjakan proyek pelebaran jalan lintas Sumatera ini. Bila dibiarkan, kualitas jalan tidak akan pernah baik. Slogan peduli mutu hanya tinggal slogan belaka.
Kepala Dinas PU Pessel, Era S membenarkan bahwa sejumlah titik jalan tersebut telah mengalami perbaikan beberapa waktu lalu dan kini tengah mengalami rusak berat. Kerusakan disebabkan kondisi tanah di jalan itu yang terbilang lunak. Beberapa titik sudah mulai perbaikan lagi. (h/har)