“ Usaha RSUD Lubuk Basung menjadi Badan Layanan Umum Daerah sudah dilakukan sejak tahun 2005 lalu, namun pada awal tahun sekarang keinginan tersebut bisa terwujud. Dengan perubahan itu segala kebutuhan pasien bisa ditanggulangi dengan cepat. Karena rumah sakit sudah bisa menyediakan kebutuhannya sendiri,” jelasnya.
Baca Juga : Antisipasi Curanmor saat Ramadan, Ini Imbauan Polda Sumbar
Menurut Bakhrizal, sebenarnya tidak ada yang berubah pada sisi pelayanan. Hanya saja setelah menjadi BLUD terjadi perubahan pengelolaan keuangan rumah sakit, menjadi lebih fleksibel. “RSUD sebagai tempat pelayanan kesehatan di daerah akan terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” ungkap Bakhrizal.
“Dengan dijadikannya RSUD Lubuk Basung sebagai BLUD. Pihak rumah sakit bisa langsung memenuhi kebutuhan sendiri tanpa terbentur proses penganggaran. Mekanisme akan menjadi jauh lebih mudah. RSUD Lubuk Basung bisa jauh lebih mandiri. Yang jelas dijadikannya rumah sakit menjadi BLUD adalah komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga : Berkunjung ke Sumbar, Doni Monardo Minta Perantau Lebaran Virtual
Dikatakan Bakhrizal, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung terus berbenah melakukan perbaikan performa baik berupa pelayanan, maupun perbaikan fisik untuk kenyamanan pasien. Peluncuran RSUD Lubuk Basung menjadi BLUD direncanakan langung dihadiri oleh Bupati Agam Indra Catri, Muspida Kabupaten Agam, Perwakilan Rumah Sakit se-Sumatera Barat dan Puskesmas se-Kabupaten Agam. (h/yat)