700 WNI itu menurut Retno adalah akumulasi evakuasi sejak Desember 2014. Rinciannya, 332 WNI pada Desember 2014, 148 WNI pada Februari 2015 dan 110 WNI pada 5 April 2015.
Baca Juga : DPC Demokrat Solsel Tolak KLB di Medan, Dede Pasarela: Inkonstitusional!
“Jadi total WNI yang sudah sampai di tanah air adalah 700,” jelasnya. Retno mengatakan saat ini masih ada 92 WNI yang sudah ada di luar Yaman namun belum sampai di tanah air. Kemlu sedang melakukan pengaturan kembali untuk memulangkan 92 WNI tersebut.
“Jadi total 92 yang sudah berada di luar Yaman tapi belum sampai ke Indonesia. Kita akan segera melakukan pengaturan untuk kembali ke Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga : Andi Mallarangeng Sindir Moeldoko: Ada Begal Partai yang Nafsu Berkuasa
Sementara itu di Aden masih ada 89 WNI yang memang masih belum memiliki akses untuk ke pelabuhan karena situasi keamanan. Selain itu, tim dari Jakarta 2 hari yang lalu sudah berhasil masuk ke Tarim di wilayah timur Yaman untuk melakukan pertemuan dengan para mahasiswa, dekan dan pengurus lembaga pendidikan di mana mereka sekolah.
“Di Tarim kita memiliki sekitar 1.500 mahasiswa. Jadi kita melakukan dialog dengan mereka dan mengimbau agar mereka mau dievakuasi,” kata Menlu.
Baca Juga : Beredar Isu Diimingi Uang Seratus Juta Ikut KLB, Demokrat Sumbar Tidak Tergiur
Tim Kemlu, lanjut Retno, juga sudah melanjutkan perjalanan menuju Almukalah. Namun karena faktor keamanan, tim tidak bisa masuk ke Almukalah.
“Kita sudah melakukan kontak dengan PPI di Almukalah dan menyampaikan pada PPI untuk membantu evakuasi dari Almukalah. Di Almukalah sudah ada 40 orang yang mendaftar untuk dievakuasi,” kata mantan Dubes RI untuk Belanda ini.
Baca Juga : Ingin Panggil 2 Pihak Sebelum Ada KLB PD, Mahfud: Tapi Waktu Sudah Mepet
Di Tarim, ada sekitar 150 WNI yang juga sudah siap dievakuasi. Evakuasi di Tarim akan dilakukan melalui darat menuju Shalala perbatasan Oman. Dari Shalala para WNI akan diterbangkan lebih lanjut ke Indonesia.
“Itu update. Tentu saja situasinya sangat dinamis, sangat cair, berkembang terus sehingga jalur evakuasi kita, rencana evakuasi kita juga akan kita adjust sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan,” tutupnya. (h/dtc)