Tidak saja musim hujan, pada musim kemarau juga sering terjadi bencana seperti kabakaran hutan, lahan dan sebagainya. Parahnya pada musim hujan, bahaya longsor dan banjir selalu terjadi di kabupaten itu, begitu juga dengan gempa.”Kita minta warga agar tidak segan-segan untuk melaporkan semua bencana yang terjadi di daerahnya masing-masing kepada wali nagari (Kepala Desa Adat) atau camat untuk diteruskan ke pemerintah kabupaten (Pemkab) sehingga dapat dilakukan penanganan segera, “ katanya.
Baca Juga : Gempa Jatim, Presiden Perintahkan Jajarannya Temukan Korban yang Tertimbun Reruntuhan
Sementara Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan, BPBD Pesisir Selatan S Marpaung mengatakan, dari sebanyak 15 kecamatan yang dimiliki kabupaten itu, semuanya rawan terhadap berbagai macam bencana alam.
Sebanyak lima kecamatan diantaranya yakni Kecamatan Bayang Utara, Batangkapas, Koto XI Tarusan, Sutera dan Lengayang sangat rawan tanah longsor karena beberapa pemukiman penduduk dekat dengan bukit. Sementara daerah rawan banjir terdapat di 12 kecamatan.
Baca Juga : BNPB Tegaskan Gempa Malang Bukan Termasuk Megathrust, Tapi Zona Beniof
Mengantisipasi risiko bencana memerlukan sistem informasi yang tepat dan cepat tentang prediksi terjadinya bencana untuk mitigasi bencana. Pada musim hujan ini pemkab setempat menyiagakan sejumlah petugas dan peralatan penanganan bencana.
Tidak saja itu, untuk penanggulangan bencana, pemkab setempat terus melakukan koordinasi lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sehingga jika terjadi bencana langsung dapat ditangani.
Baca Juga : Minibus Terjun ke Sungai di Agam, Ini Nama-nama Korban
Pihaknya juga menyiagakan sejumlah perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan tersebut seperti alat berat, perahu karet dan sebagainya sehingga jika terjadi bencana dapat ditangani dengan cepat. (h/ant)