“Di game pertama sama kedua sebenarnya lawan mainnya sama aja nggak ada perubahan. Tapi di game pertama saya banyak melakukan kesalahan sendiri, jadi banyak ngasih poin buat mereka. Pas udah masuk pertengahan, kami main save aja sebenernya nggak bahaya sih bola-bola mereka,” kata Tontowi.
Baca Juga : Bikin Liverpool Frustrasi, Real Madrid Tembus Semifinal Liga Champions
“Mereka mainnya juga masih belum mantap, ketika poin sama dan kami kejar, mereka masih bisa digoyang. Apalagi Lu Kai juga tadi habis main di ganda putra, dia mungkin capek, jadi kami ambil keuntungan di situ juga,” ujar Liliyana.
Menjalani pertandingan pertamanya di turnamen, setelah sebelumnya mendapat bye disusul dua kemenangan walkover, Tontowi/Liliyana cuma membutuhkan 36 menit untuk meraih kemenangan. Di partai empat besar Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan ganda campuran unggulan tiga asal China, Xu Chen/Ma Jin, yang sejauh ini melaju mulus tanpa kehilangan satu game pun.
Baca Juga : Timnas Indonesia Pastikan Uji Coba dengan Oman
Masih di nomor ganda campuran, Praveen/Debby menelan kekalahan 21-15, 15-21, dan 20-22 ketika berhadapan dengan Chun Hei Reginald Lee/Hoi Wah Chau. Praveen/Debby, yang sebelumnya sudah empat kali menghadapi pasangan Hong Kong itu dengan skor sama kuat 2-2, memberikan perlawanan nyaris satu jam, atau tepatnya 58 menit, sebelum akhirnya tunduk.
Sementara di nomor ganda putra, Hendra/Ahsan yang menjadi unggulan enam meraih kemenangan rubber game 21-18, 11-21, dan 24-22 saat berhadapan dengan unggulan tiga dari China Liu Xiaolong/Qiu Zihan. Setelah melewati partai selama 1 jam dan 11 menit itu Hendra/Ahsan berikutnya akan berhadapan dengan Cai Yun/Lu Kai dalam partai perebutan tiket menuju partai puncak.
Baca Juga : Neymar Konfirmasi Perbarui Kontrak dengan PSG
“Buat besok (hari ini) lebih siap lagi aja. Karena mereka tadi main juga habis-habisan di lapangan. Yang pasti jangan mau kalah aja,” ujar Hendra.”Kami fokus satu-satu aja dulu, nggak mau mikirin yang lain. Besok fokus buat semifinal, jangan ke hasil akhir dulu,” timpal Ahsan kemudian. (h/dtc/bic)