Kanit I Subdit Kamneg Polda Metro Jaya Kompol Imran Gultom menjelaskan, pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi-saksi terkait raibnya lukisan berjudul ‘Self Portrait and His Pipe’ itu. Pihak korban melaporkan pencurian itu pada Mei 2014, setelah anak korban, Sawitri membaca di internet soal lukisan tersebut yang laku dijual senilai 420.212 USD. “Kami sudah memanggil saksi ahli yang tahu soal lukisan Affandi ini, yakni cucu Affandi bernama Selarti Venetsia,” ujar Gultom.
Baca Juga : Daftarkan Logo Partai atas Nama SBY, Ketua DPC PD Dharmasraya: Cegah Penyalahgunaan oleh Pihak Lain
Berdasarkan keterangan Selarti, lukisan yang dimiliki oleh Widjaja saat ini adalah palsu. Ada banyak perbedaan antara lukisan karya Affandi yang asli dengan yang palsu. “Kalau yang asli itu, warna merah pada bagian kepala Affandi itu lebih dominan, sedangkan yang palsu malah tidak terlihat warna merahnya,” ungkapnya.
Ia menduga, pelaku pencurian meminta pelukis lain untuk membuat lukisan replika karya Affandi tersebut. Kemudian pelaku mengganti lukisan yang asli dengan yang palsu. Selain masalah warna, perbedaan mencolok lainnya terlihat dari pipa yang dipegang Affandi. Jika lukisan asli posisi pipa ada di sebelah kanan, maka pada lukisan palsu ada di sebelah kiri. “Kemudian dari tahun pembuatannya, yang palsu ditulis Agustus 1979, sedangkan yang asli tahun 1974,” tuturnya.
Baca Juga : DPC Partai Demokrat Dharmasraya Sampaikan Surat Pengaduan dan Perlindungan Hukum ke Polres Setempat
Perbedaan lainnya juga terlihat dari kanvas yang digunakan pada lukisan palsu. “Menurut cucu Affandi, lukisan asli pakai kanvas yang diproduksi sendiri oleh Affandi, sementara yang palsu sudah pabrikan punya,” imbuhnya. “Kemudian Affandi melukis lukisan itu katanya pakai tangannya sendiri, kalau yang palsu ini pakai kuas,” tambahnya.
Laksmi melalui suaminya, Emir Soendoro, telah melaporkan hilangnya lukisan asli tersebut. Lukisan tersebut sejatinya adalah milik Menko Ekuin era Presiden Soeharto, Prof Widjojo Nitisastro.
Baca Juga : Terjun ke Politik, Athari Gauthi Ardi: Ingin Kampung Seperti Jakarta
Lukisan tersebut dulu dibeli almarhum ketika berkunjung ke Yogyakarta tahun 1975 silam. Laksmi tahu betul ketika almarhum ayahnya membeli lukisan tersebut langsung dari tangan Affandi ketika dirinya berusia 20 tahun. (h/dtc)