Ia memisalkan, pelatihan bengkel yang dilaksanakan dinas terkait, selama ini masih menggunakan kendaraan yang ada platina. Penggunaan platina sudah ketinggalan zama oleh kendaraan yang menggunakan CDI atau motor matic.
Baca Juga : Kadis Dukcapil Kabupaten Pessel Lakukan Sidam ke Unit Kerja Layanan di Kecamatan
“Pelatihan bengkel dan menjahit setiap tahun rutin dilaksanakan, namun hasilnya bisa dikatakan tidak jelas. Alasannya, tidak ada laporan oleh peserta yang telah mengikuti pelatihan itu, kalau mereka sudah mendapatkan pekerjaan,” sebutnya.
Tidak hanya motor model lama, mesin jahit yang digunakan untuk pelatihan juga mesin jahit lama. Sedangkan saat ini, banyak usaha tukang jahit yang menggunakan komputer. “Kini sudah era digital, tapi kami hanya bisa memberikan pelatihan kepada peserta dengan menggunakan alat-alat lama yang tidak lagi dipakai di pasaran,” tuturnya.
Baca Juga : Distanhortbun Laksanakan Rakor dan Evaluasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Triwulan I
M. Fauzi menambahkan, masih rendahnya serapan tenaga kerja setelah sertifikat diberikan kepada peserta karena keahlian yang didapatkan oleh peserta tidak memadai. Bahkan jauh dari standar kebutuhan sumber daya kerja pada industri-industri.
Selain itu, minim anggaran juga menjadi kendala tersendiri untuk melaksanakan pelatihan dengan sarana dan prasarana yang memadai. “Anggaran yang kecil untuk program pelatihan dan keterampilan ini, sehingga kami tidak sanggup untuk mengadakan kegiatan pada lembaga keterampilan dan pelatihan swasta,” terangnya.
Baca Juga : BPJS Kesehatan Bermanfaat Bagi Pengobatan Lansia
Menanggapi persoalan itu, Kasi Instruktur Lembaga dan Sarana Bidang Lattas, Sirwan, menyebutkan, masalah sarana dan prasarana yang sudah ketinggalan zaman itu, telah menjadi isu nasional.
Bantuan alat-alat pelatihan yang canggih, kata Sirwan, biasanya diserahkan dari Kementerian Ketenagakerjaan kepada balai pelatihan. Akan tetapi, untuk pelatihan di tingkat kabupaten tidak harus dengan menggunakan alat-alat yang canggih. Alasan Sirwan, pelatihan hanya mempelajari dasar, sedangkan perubahan teknologi bisa disesuaikan di lapangan kerja. (h/col)
Baca Juga : Pantauan Perkembangan Covid-19 di Sumbar: Positif 175, Sembuh 172, dan Meninggal Dunia 3 Orang