Terkait kawasan yang rawan bencana abrasi, maka separuh dari pantai di Pesisir Selatan adalah kawasan rawan dan diantaranya sudah masuk pada kondisi yang mengkhawatirkan. BPBD Pessel mengimbau warga yang tinggal di zona berbahaya untuk berhati hati.
Baca Juga : Bunda PAUD Kota Pariaman Serahkan Bantuan untuk Dua Pendidik Korban Kebakaran
“Kawasan pantai di Pessel umumnya berpasir dan tidak berapa persen yang berkarang atau ditumbuhi mangrove. “Separuh dari kawasan pantai itu rawan bencana abrasi,” ungkapnya.
Kondisi geografis daerah ini menjadi tantangan tersendiri bagi rakyat untuk membangun kehidupannya. Bahkan mayoritas penduduk Pessel senang bermukim dipinggir pantai, ini kemudian menjadi ancaman bagi mereka,” katanya.
Baca Juga : Pantauan Perkembangan Covid-19 di Sumbar: Positif 158, Sembuh 153, dan Meninggal Dunia 5 Orang
Disebutkannya, tidak heran jika mayoritas penduduk Pessel lebih memilih berdomisili di sekitar Pantai. Dari sisi ekonomi lebih menjanjikan untuk bertahan hidup. Begitu pula Daerah Aliran Sungai (DAS) juga jadi tempat tinggal favorit, tanahnya yang subur dan gembur cocok dikembangkan jadi lahan pertanian, namun masyarakat perlu juga mengetahui bahwa kawasan itu rawan bencana.
“Kawasan rawan abrasi itu ada di Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Saribaganti, Pancung Soal dan beberpa tempat lainnya.
Baca Juga : ASN Sumbar Jangan Gegabah, Ada Sanksi bagi yang Nekat Mudik Lebaran
Pada kawasan pantai, penduduk yang bermukim disana cukup banyak. Lalu kami sudah sampaikan jarak ideal membangun ruamh dari pantai,” katanya.
Dikatakannya, bila air pasang tiba maka kawasan tersebut akan menjadi sasaran amukan air.
Baca Juga : DPRD Harap Kedatangan Para Menteri Bawa Angin Segar untuk Pembangunan Sumbar
Kawasan yang menjadi sasaran abrasi adalah Pasir Putih Kambang, Pantai Salido hingga ke perbatasan Bayang, Muari Air Haji dan sejumlah tempat lainnya. (h/har)