Kemudian pada 2013 sebanyak 321.445 ton dengan luas panen mencapai 57.893 hektare, dan pada 2014 lebih kurang 331.904 ton dengan luas panen sebanyak 58.473 hektare. Produksi tahun ini ditargetkan juga meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Baca Juga : Pantauan Perkembangan Covid-19 di Sumbar: Positif 114, Sembuh 92, dan Meninggal Dunia 1 Orang
Ia menjelaskan, pada tahun 2015 hingga bulan Mei lahan pertanian yang diserang hama tikus dan wereng coklat sekitar 38 hektare. Meski demikian pihaknya optimis dengan target produksi gabah kering giling tahun ini. Serangan hama tikus dan wereng coklat tersebar pada sejumlah kecamatan antara lain, Kecamatan Lubuk Basung dan Tanjung Raya.
“Serangan hama werengbelum akan mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Agam. Kita memiliki luas panen padi pada tahun 2015 sebanyak 59.060 hektare yang tersebar di 16 kecamatan se-Kabupaten Agam. Dari luas tersebut target produksi tiga ratus empat puluh dua ribu diharapkan bisa tercapai,” ungkapnya.
Baca Juga : Update Zonasi Covid-19 di Sumbar Minggu Ke-57, Kabupaten 50 Kota Jadi Zona Merah
Ia menambahkan, untuk mengatasi hama ini, Dispertahornak telah menurunkan tim pengendalian hama penyakit.
Lalu, memberikan bantuan kepada petani untuk membasmi hama seperti solder, belerang, fuji one, mix cindo, ablaut dan lainnya. Serangan hama tikus dan hama wereng coklat ini yang berlangsung semenjak Januari sampai April 2015 tidak terlalu banyak. (h/yat)
Baca Juga : Antisipasi Karhutla, Sumbar akan Tambah Alat Gurdian