“Setelah dihitung, jumlah yang bisa disediakan memang tidak memenuhi dari jumlah sebelumnya. Makanya kita kembalikan kepada pedagang, apakah mau menempati basement atau menempati tempat di luar bangunan,” ujar walikota.
Baca Juga : Lakukan Mutasi Besar-besaran, Hendri Septa: Penyegaran Birokrasi
Pada tahun 2015, lanjut wako, Pasar Inpres II harus dituntaskan karena sudah dianggarkan dari APBD sebesar Rp27 miliar. “Jika kita tidak segera menyepakati untuk jumlah yang ada, maka anggaran tersebut belum bisa kita gunakan,” kata Mahyeldi.
Dikatakannya, jika Inpres II sudah kita tuntaskan, maka Inpres IV juga segera dikerjakan. Saat ini sudah ada dana dari pusat sebesar Rp7,5 miliar untuk pembangunannya. Dari pertemuan itu akhirnya pedagang sepakat, sementara sisa yang 75 petak akan dirapatkan sesama pedagang.
Baca Juga : Hendri Septa Kembali Lantik 194 Pejabat Eselon III dan IV
Pasalnya, dari jumlah 379 petak kios yang tercatat pascagempa, tiga sampai empat petak kios ada yang dimiliki satu orang. Sehingga mereka rela mengurangi ‘jatah’ mereka itu, agar semua bisa tertampung di lantai I.
Budi Syahrial selaku kuasa pedagang menyebutkan, sudah tidak ada masalah untuk lantai I pada Inpres II. Hanya saja, pedagang mengharapkan konsep bangunan dibuat lebih terbuka dengan tembok tidak perlu tinggi-tinggi, sehingga suasananya lebih lepas.
Baca Juga : Walikota Padang Hendri Septa Terima 500 Paket Sembako bagi Petugas DLH dari BNI Wilayah 02 Sumbar Riau Kepri
Budi juga mengapresiasi Mahyeldi selaku Walikota Padang yang mau mendengarkan aspirasi pedagang. “Beliau mau membuka komunikasi dengan kita, sehingga permasalahan di Pasar Raya menjadi cair dan ada solusinya. Kita berharap di masa kepemimpinan beliau, Pasar Raya tuntas semua,” pungkasnya. (h/ows)