Hal tersebut disampaikan Ketua DPW PPP Sumbar Yulfadri Nurdin versi PPP Djan Faridz, Selasa (25/5) kepada Haluan.
Baca Juga : Sepekan Puasa, Harga Cabai Rawit Bergerak Turun di Padang
Ia mengatakan beberapa waktu lalu ia sudah dapat signal dari pusat bahwa akan ada usaha islah, untuk itu semua kader yang ada di daerah tidak terkecuali Sumbar supaya menurunkan tensinya dan menahan diri untuk menyelamatkan Pilkada.
Yulfadri Nurdin mengaku berkomunikasi langsung dengan Sekretaris Jenderal PPP Dimyati Natakusuma terkait rencana islah yang akan dilakukan tersebut beberapa hari yang lalu. Ia juga mengatakan sudah melakukan komunikasi secara internal dengan Martias Tanjung (PPP-Romahurmuziy) beserta beberapa orang anggota yang lainnya membicarakan hal tersebut.
Baca Juga : Penertiban Balap Liar di Padang, Seorang Personel Polisi Ditabrak
“Walau bagaimanapun kami dengan Martias Tanjung adalah saudara, sama-sama dari PPP, dan kami sudah melakukan komunikasi secara baik-baik sejak beberapa waktu lalu di Fraksi DPRD Sumbar,” ungkapnya.
Saat ditanyakan terkait dana partai yang ada di rekening salah satu bank yang diambil oleh Martias, ia mengatakan sudah dilakukan penggantian oleh pihak bank, dan sudah diadakan pertemuan dengan ketiga pihak untuk bersepakat menyelesaikan secara baik-baik dan secara kekeluargaan.
“Pihak bank sudah mengganti dan mengembalikan rekening tersebut atas nama semula, dan antara saya dengan Martias juga sudah ada kesepakatan untuk saling mengerti kondisi masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait ada upaya islah tersebut pada Martias Tanjung, ia menyambut baik jika benar-benar terjadi islah di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Karena saat ini yang perlu menjadi perhatian adalah kepentingan partai bukan kepentingan kelompok atau individu.
Baca Juga : Geledah Kamar Hunian, Petugas Lapas Klas II B Padang Temukan Sajam
“Kalau memang benar islah akan lebih hebat lagi, saya sangat mengapresiasi hal itu untuk kepentingan partai kita, sebenarnya kondisi yang terjadi di pusat yang membias ke daerah,” pungkasnya.
Berbeda dengan PPP, di tubuh beringin Sumbar, dua kubu yang sebelumnya saling klaim sebagai penguasa Golkar di Sumbar belum juga melakukan komunikasi menyusul makin gencarnya langkah islah di DPP Golkar, baik versi Munas Bali maupun Ancol.
Kedua kubu, baik Plt Ketua DPD I Golkar Sumbar, Yan Hiksas Dt Tan Ali (Agung Laksono) maupun Ketua DPD Golkar Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim versi Aburizal Bakrie sama-sama belum melakukan komunikasi atau pembicaraan.
Saat dikonfirmasikan ke Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sumbar Yulman Hadi, pihaknya mengaku menolak melakukan komunikasi dengan Plt Ketua DPD I Golkar Sumbar, Yan Hiksas Dt Tan Ali. Pasalnya ia tidak ingin terjadi berbagai macam argumen dan spekulasi di daerah, sementara putusan dari pusat belum ada terkait islah.
“Kami sangat senang jika memang islah, tapi kami belum melakukan komunikasi dengan pihak Yan Hiksas. Kami tidak ingin ada isu-isu lain yang berkembang di masyarakat, ucapnya,” kemarin.
Ia juga berharap semua kader harus fokus untuk Pilkada yang akan digelar akhir tahun 2015 ini, pasalnya 13 kabupaten kota harus maksimal dan mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok untuk kepentingan Partai Golkar ke depannya.
Sementara itu, DPD I Golkar Sumbar, Yan Hiksas Dt Tan Ali (Agung Laksono) juga menyambut baik adanya rencana dan wacana islah dari pusat tersebut. Karena dengan adanya islah itu akan menyatukan kembali semua kader Golkar yang ada di Sumbar.
“Islah itu kan tujuannya untuk menyelamatkan kader yang ingin ikut Pilkada bupati, walikota, dan gubernur,” ujarnya.
Untuk calon gubernur dan wakil akan tetap atas persetujuan dari kedua belah pihak di DPD, sementara itu untuk formatnya akan jelas setelah dilakukan islah. Namun demikian, ia tetap mengatakan bahwa yang akan ikut dalam Pilkada adalah kubunya. Pasalnya, untuk mengikuti Pilkada haruslah diakui oleh pemerintah yang mana SK yang diakui adalah yang terdaftar di Menkum dan HAM. (h/mg-rin)