Ditambahkannya, beberapa hari terakhir hujan tidak turun, karena sudah memasuki musim kering. Cuaca akan terasa panas, apalagi bagi masyarakat yang berada di jalanan beraspal. Kondisi ini akan terjadi hingga akhir Juni mendatang. “Sehingga Ramadan tahun ini memang akan terasa berat,” terangnya Senin (1/6) lalu.
Baca Juga : Cegah Perceraian dan Kekerasan, Kemenag Padang Dukung Raperda PKK
Rata-rata suhu udara setiap harinya mencapai 30 sampai 32 derajat celcius. Namun pada puncak cuaca panas nantinya, kemungkinan bisa meningkat mencapai 34 derajat celcius. Peningkatan itu akan bisa terjadi jika hujan dalam beberapa hari tidak turun.
Menurut Budi, kondisi tersebut masih masuk dalam kondisi normal, karena hampir seluruh daerah di Indonesia memang mengalami musim kemarau. “Tapi, ada peluang hujan akan turun pada pertengahan bulan Juni ini,” tandasnya.
Baca Juga : Gempa 5,8 Magnitudo Guncang Padang, Pasien dan Keluarga di RSUP M Djamil Berhamburan
Dilanjutkannya, suhu maksimal mungkin mencapai 34 derajat, itu masih normal, sehingga masyarakat diimbau tidak perlu khawatir. “Memasuki musim pancaroba cuaca bisa berubah seketika dari panas ke hujan,” tuturnya.
Budi berharap masyarakat Sumbar tidak mencemaskan kondisi panas secara berlebihan. Terlebih mengkaitkannya dengan gelombang panas yang terjadi di India yang menewaskan ribuan orang. Karena, gelombang panas di India tidak akan bergerak ke Indonesia.
Baca Juga : Hendri Septa Serahkan SK Pengangkatan bagi 112 P3K di Lingkungan Pemko Padang Formasi 2019
”BMKG seluruh Indonesia sudah melakukan rapat koordinasi, bahwa gelombang panas di India tidak akan bergerak ke Indonesia, karena letak geografisnya tidak memungkinkan. Kita juga tidak mengeluarkan himbauan agar masyarakat mengurangi aktivitas akibat panas,” tutupnya. (h/mg-isr)