Pada kesempatan itu diresmikan pemakaian sebanyak 20 unit kamar dan ruang tambahan yang merupakan wakaf dari kader ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah, baik yang ada di rantau maupun kampung halaman. Sejumlah ruangan itu difungsikan untuk fasilitas penunjang rawat inap dan perawatan persalinan.
Baca Juga : Jangan Lengah Hadapi Pandemi, Tetap Disiplin Protokol Kesehatan
Kini RSAP telah memiliki 100 buah tempat tidur, 2 kamar operasi dilengkapi juga dengan alat raparoscopy dan calposcopy 4 dimensi. RSAP sendiri mendapatkan izin pendirian dari Pemko Pariaman, yakni tanggal 3 Agustus 2011 dengan nomor : 445.5/01/Izin Yankes/DKK/SIRS/VIII/2011.
Rumah Sakit ‘Aisyiyah Pariaman juga telah lulus penuh akreditasi yang dikeluarkan oleh KARS dengan Nomor : KARS - SERT / 752 / VI /2012, untuk masa berlaku 3 tahun mulai dari tanggal 29 Juni 2012 s/d 29 Juni 2015, dan sekarang sedang melakukan proses perpanjangan izin kembali.
Baca Juga : Kata Siapa Diabetes Pasti Gemuk? Kurus juga Bisa Kena
Tenaga Medis
Dokter umum berjumlah 7 orang yang terdiri dari 4 orang dokter full time dan 3 orang dokter part time dan Dokter spesialis berjumlah 10 orang yang terdiri dari 2 orang dokter fulltime dan 8 orang dokter part time. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan 2 org, spesialis penyakit dalam 2 orang, spesialis Anastesi 1 orang, spesialis paru 1 orang, spesialis patologi klinik 1 orang, spesialis anak 2 orang, dan Dokter spesialis bedah 1 orang. Dan di tambah tenaga para medis, serta perawat berjumlah 46 orang.
Baca Juga : Pelaksanaan Vaksinasi Lansia Ditinjau Gubernur Kepri dan Walikota Tanjungpinang
“Keunggulan lain yang kita miliki adalah, dengan adanya dua dokter spesialis laki-laki dan perempuan terutama di bagian persalinan dan penyakit dalam maka para pasien bisa memilih dengan dokter mana mereka dapat dilayani tanpa merasa risih saat konsultasi dan pemeriksaan,” sebut Dir. RSAP, Dr. Herlina Zahar menjawab Haluan.
Ia juga mengatakan, Rumah Sakit ‘Aisyiyah Pariaman memberikan pelayanan prima dan memudahkan bahkan pasien dari luar daerahpun sudah banyak yang merasakannya dan juga sebagai satu-satunya rumah sakit swasta di Pariaman yang menerima rujukan dari BPJS dengan mempunyai penetapan kelas.
Baca Juga : Jangan Abaikan Mulut Kering, Bisa Jadi Gejala Awal Covid-19
“Grafik kunjungan pasien kita dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan sekitar 20-25%, di sebabkan dengan bertambahnya pasien BPJS yang berobat. Di sini, peserta BPJS kelas satu, dua dan tiga diklaim penuh. Ke depan kita akan menambah pelayanan spesialis tentunya dengan menambah dokter spesialis juga, sehingga pasien tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar daerah,” ungkap Herlina.
Secara sosial, Rumah Sakit ‘Aisyiyah juga sering mengadakan kegiatan bantuan amal yang diambilkan melalui sumbangan dari para karyawan, misalkan untuk penyembelihan hewan kurban setiap hari raya haji yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, serta ada juga beasiswa miskin untuk para pelajar dan mahasiwa, dan mendatangkan motivator kewirausahaan untuk masyarakat umum. Baru-baru ini, juga telah mengadakan operasi bibir sumbing gratis di RSAP Taratak.
Sedangkan untuk meningkatkan kualitas SDM, lanjut Herlina, Rumah Sakit ‘Aisyiyah selalu memberikan bimbingan emosional spritual pada karyawan dengan menerapkan salat tahajud bagi petugas piket malam dan dhuha sebelum melakukan aktifitas kerja di pagi hari, dan bagi karyawan yang hafal juz 30 Alquran akan di umrahkan.
Rumah Sakit ‘Aisyiyah juga memberikan pelatihan pada karyawan dengan mengirim mereka ke rumah sakit jaringan Muhammadiyah seperti ke Yogya, Semarang dan Jakarta, serta ada juga yang pernah diundang ke Rumah Sakit Penang Malaysia. (**)
Laporan: WARMAN