Prosesi balimau bersama di sungai lebih banyak mudharat dari pada mamfaatnya antara lain, hanyut di sungai, terjadinya kenakalan remaja, dan tidak tertutup kemungkinan terjadinya pelecahan seksual, perbuatan asusila, apalagi mereka yang datang ke kawasan daerah Balimau berasal dari luar daerah artinya, mereka berangkat dari rumah pagi, kemudian pulangnya malam hari dan tidak tertutup kemungkinan kegiatan negatif bisa saja terjadi,ulasnya
Baca Juga : Gubernur Sumbar Sebut Tanaman Serai Wangi Bisa Untungkan Petani
Selama ini daerah kabupaten Pesisir Selatan menjadi tujuan balimau bagi masyarakat luar daerah, seperti, Bukittinggi, Solok, Padang Panjang, Payakumbuh dan Pariaman, setidaknya 2 hari menjelang bulan Ramadan daerah jembatan akar, air terjun Bayang sani padat pengunjung oleh berbagai lapisan masyarakat bahkan mencapai puluhan ribu orang, namun tahun 2015 ini jauh beda dari biasanya pengunjung asal luar daerah maupun lokal terkesan sepi.
Ketua DPRD Pessel Martawijaya Dt Rajo Bagampo mengatakan,kegiatan balimau bersama di sungai salah satu perbuatan yang bertetangan dengan adat dan budaya minang kabau, apalagi mandi bersama dengan tujuan mensucikan diri dicemari dengan kegiatan negatif, kondisi ini bisa mengurangi norma- norma adat, budaya dan agama, seharusnya kegiatan ini tidak perlu terjadi, masyarakat bisa mensucikan diri dirumah, kemudian berniat akan menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan.
Baca Juga : SE Pemprov Sumbar tentang Salat Tarawih: Berwudu di Rumah Masing-masing, Jangan Bersalaman
Dengan semakin berkurangnya minat masyarakat mendatangi sungai untuk berlimau berarti, masyarakat kini sudah mulai menyadari, apalagi tradisi tersebut tidak ada diajarkan dalam adat dan budaya orang minang dan bertentangan dengan ajaran agama islam, pihaknya berharap agar balimau disungai tidak perlu lagi dilakukan, apalagi banyak rugi dari pada untungnya, kata Martawijaya Dt Rajo Bagampo
Sudah seharusnya setiap masyarakat dapat menjunjung tinggi nilai adat, budaya dan norma agama, kemudian setiap kita akan dapat sebagai contoh bagi generasi muda dengan tidak lagi membudayakan mandi balimau bersama di sungai, maka setiap masyarakat tentu akan bertanggung jawab menjaga lingkungan terhindar dari perbuatan yang mungkin menyesatkan dan merugikan (h/mjn)
Baca Juga : Waspada Potensi Gelombang Tinggi Capai 4 Meter di Samudera Hindia Barat Mentawai