Tim advokasi IndonesiaVsMafiabola akhirnya memilih mendampingi BS untuk melaporkannya ke Bareskrim Polri soal dugaan pengaturan skor dari 2000-2015. Lalu, pada Rabu (17/6) kemarin, eks pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan, dan mantan pelatih Persidafon Dafonsoro, Agus Yuwono, juga mengaku mengetahui adanya pengaturan skor di Liga Indonesia.
Baca Juga : Milan Atasi Parma, Ibrahimovic Diusir dari Lapangan
La Nyalla pun mempertanyakan modus pengakuan-pengakuan tersebut. Dia mempertanyakan kenapa kasus itu baru dibuka sekarang.”Kenapa baru bilang ke media sekarang? Kenapa tidak dari dulu-dulu. Sudah jelas, kalau ada indikasi pengaturan skor silahkan lapor ke Komisi Disiplin PSSI,” tegas La Nyalla Kamis (18/6).
Dia juga menilai, laporan Gunawan soal pengaturan skor kepada Djamal Aziz salah alamat. Menurutnya, semua masalah dugaan pengaturan skor merupakan tugas Komdis PSSI.”Untuk apa lapor ke Djamal Aziz. 2013 itu dia Ketua Komite Media kok. Kalau mau lapor ya ke Komdis PSSI,” kata La Nyalla.
Baca Juga : Benzema dan Kross Bawa Madrid Menang di Duel Clasico
Anggota Komite Eksekutif PSSI Djamal Aziz mengaku tak mengenal eks pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan, yang mengaku pernah melaporkan adanya pengaturan skor kepada dirinya.
Menurutnya, urusan match fixing bukan tugasnya, melainkan Komisi Disiplin PSSI.Pada Rabu (17/8) kemarin Gunawan membeberkan bahwa timnya sempat mengalami pengaturan skor pada tahun 2013 di Divisi Utama. Ketika itu dia telah mencoba melaporkannya kepada Djamal Aziz berulang kali. Namun tidak ada tanggapan.
Baca Juga : Di Ettihad, Manchester City Dipermalukan Leed United
Djamal mengaku tidak mengenal sama sekali dengan sosok Gunawan. Namun dia tidak menampik, sempat ada yang menghubungi dia soal kasus pengaturan skor. Tetapi, dia menyarankan agar melaporkan langsung kepada Komdis.
“Saya tidak tahu, saya tidak kenal dengan Gunawan. Yang telepon ke saya jutaan, jadi saya tidak tahu. Lagi pula, saya tidak pernah jadi Komdis. Jadi, jangan lapor ke saya. Masa harus saya yang urus. Tapi saya arahkan supaya melaporkan ke komdis saja. Karena saya waktu itu Exco PSSI Komite Media,” ungkap Djamal Kamis (18/6).
Baca Juga : 20 Pemilik Klub Olahraga Terkaya di Dunia 2021 versi Forbes
Djamal juga menilai maraknya orang-orang yang mengakui adanya pengaturan skor lebih baik lapor kepada kepolisian. Namun dia keberatan dengan laporan pengaturan skor itu yang terjadi dari 2000-2015, sedangkan dia menjabat di PSSI mulai 2013.
“Masa dari tahun 2000 sampe 2015? Saya saja dengan Pak Nyalla baru duduk di PSSI di 2013. Masa limbah yang dulu-dulu ditanggung kami,”sambungnya.
Djamal, eks anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Hanura, juga membantah klaim Gunawan bahwa dirinya membiarkan laporan yang bersangkutan atas dugaan match fixing itu.”Dari mana pembiaran? Saya sudah bilang, lapor saja ke Komdis. Dia-nya yang tidak melapor ke komdis. Sepertinya kasus-kasus ini sengaja menargetkan ke saya. Habis Nyalla saya yang ditarget. Karena saya orang yang paling keras,” ucapnya. (h/dtc)