Disini, Anda bisa duduk santai bersama keluarga dan rekan-rekan sambil menikmati udara segar yang masih asri tanpa hiruk pikuk perkotaan. Sederhana saja tempatnya, ada ayunan, jalan rumput yang ditata elok serta berbagai macam permainan yang menguji adrenalin pastinya. Yang lebih memukau lagi, ada rumah-rumah di atas pohon dengan jembatan menujunya dibuatkan dari jembatan buai dengan kayu yang dirakitkan. Amazing!
Baca Juga : Hati-hati! Eksploitasi Anak Rawan Terjadi di Wisata Indonesia
Saat tim Haluan berkunjung ke tempat tersebut, pemilik tempat dan pengelola menyambut baik. Novri Andrico yang akrab disapa Andri mulai mengajak berjalan menusuri tiap jengkal keunikan yang dimiliki di tempat wisatanya.
“Tempat Laing Park saat ini merupakan tempat kami biasa bermain motor trail. Ini sebelumnya hutan yang cukup lebat hanya bisa dilalui motor. Keseringan bermain di sini membuat kami berfikir kenapa tidak dijadikan saja arena bermain keluarga di sini,” cerita Andri.
Baca Juga : Sandiaga Uno Mengaku Merinding Saat Salat Isya di Hotel Marbella Anyer, Ada Hantu?
Sampai ide ini mengapung kata Andri, banyak teman-teman yang merasa ide ini harus segera diwujudkan. Akhirnya dimulai dengan pembukaan lahan dan mulai dibangun rumah di atas pohon satu persatu.
“Semakin hari keinginan itu semakin kuat, sehingga dengan dana pribadi kami memulai pekerjaan. Hingga akhirnya seperti ini,” ungkapnya.
Baca Juga : Pariwisata Era Baru, Sandiaga: Berbasis Alam Terbuka
Ke depan kata Andri, berkeinginan untuk membuat Laing Park ini layaknya kampung Robin Hood. “Mungkin kita hanya melihat kampung Robin Hood di film tapi saya ingin ini bisa diwujudkan juga di sini,” paparnya.
Semenjak di buka dari 2014 lalu, Laing Park mulai dikenal masyarakat. Bermula dari info-info di media sosial dan akhirnya menarik banyak wisatawan. Luas Laing Park yang baru tergarap hingga saat ini baru 4 hektar dengan lahan keseluruhan seluas 8 hektar.
Baca Juga : Menparekraf Optimistis Desa Wisata Jadi Pandemic Winner
“Baru sejauh ini kemampuan kita. Keterbatasan anggaran menjadi kendala. Ya kita beharap memang ada perhatian Pemda hendaknya,” tukasnya.
Selain arena bermain rumah pohon, Laing Park juga menyediakan keelokan alam yang lain, yaitu air terjun. Namun, ini belum tergarap karena lemahnya bantuan keuangan.
“Kita optimis tempat ini akan besar nantinya kalau pemerintah daerah juga respon dengan ini. Ini akan jadi kawasan wisata baru bagi keluarga,” jelasnya.
Sementara itu, bagi Anda yang hoby menguji adrenalin, disini disediakan berbagai macam uji nyali. Mulai dari
Flying fox out bound high group yaitu jaring tali, swing army, titian tiga tali, giant, trell dan lain sebagainya.
Selain pemilik, uji nyali ini dikelola dan di kawal oleh pemuda setempat yang penghoby adventure.
Sesko saputra (30) dan teman-temannya Jufri, Iswandi, Ivan, Roby, Yunus dan Eka mak sati siap melayani Anda untuk yang ingin menguji adrenalin dengan berbagai tantangan yang sudah dipersiapkan lengkap dengan alat-alat pengamanan.
Tak lupa, tujuh sekawanan ini mempersilakan tim Haluan mencoba berbagai macam tantangan yang sudah disediakan.
Sesko yang akrab disapa Cobon sedikit menceritakan asal ia dan teman-temannya memulai ide ini. “Hoby adventure yg mendasari awal kami membuat ini semua. Sejak tahun 90 an sudah hoby. Jadi tidak ada salahnya jika kami juga ikut melestarikan alam sekitar dengan arena wisata yang jarang ada seperti ini,” ungkap Cobon.
Dikatakannya, karena si pengelola tempat wisata ini dan pemilik siap bekerjasama, tempat wisata ini sepakat untuk lebih dikembangkan dengan baik lagi.
“Target kami nantinya akan dibuatkan kolam pemandian seperti waterboom dan wahana air lainnya,” imbuhnya.
Kemudian Cobon juga sudah menargetkan selanjutnya akan ditambahkan rumah pohon yg mmpunyai jembatan terpanjang sekitar 50 meter terbuat dari rangkaian kayu2 jembatan gantung.
Ayo segera Anda telusuri dan nikmati tempat wisata terbaru yang hanya ada di Solok. Buka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. (***)
Laporan:
RAHMA WINDA dan
ISRA HERMANTO