“Setelah mengalami kekeringan, kami dari GP3A bersama para petani sudah berusaha memperbaiki irigasi yang rusak tersebut dengan memasukan tanah kedalam karung dan diletakan di tempat irigasi yang jebol tersebut,” ujarnya kemarin.
Baca Juga : Pantauan Perkembangan Covid-19 di Sumbar: Positif 156, Sembuh 106, dan Meninggal Dunia 5 Orang
Akan tetapi katanya, usaha yang dilakukan itu hanya bertahan sekitar empat hari saja dan kembali mengalami kejebolan dan air tidak mengalir setetespun. Sekarang ini masyarakat petani sangat mengharapkan air untuk mengairi sawahnya. “Masyarakat petani Nagari Sungai Sariak dan Balah Aia sangat membutuhkan air, karena di dua nagari itu akan mengadakan tanam legowo serentak dan benihnya sudah siap ditanamkan, tapi air belum juga mengalir,” kata Azwar Anas.
Untuk itu katanya, semua petani itu sangat mengharapkan kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk bisa mencarikan solusinya agar tanam legowo ini bisa dilaksanakan. “Kalau tidak juga ada air mengalir, tentu semua benih tidak bisa lagi ditanamkan dan bertambah lagi angka kemiskinan,” terangnya. (h/bus)
Baca Juga : Mantan Wagub Sumbar Bangun Rumah Gadang Malintang Panai