Menurut para petani, hama tikus sudah mulai menyerang sejak bulan Juni 2015 lalu, meski tidak semua lahan persawahan masyarakat yang diserang.
Baca Juga : Pantauan Perkembangan Covid-19 di Sumbar: Positif 158, Sembuh 153, dan Meninggal Dunia 5 Orang
Lahan yang paling parah diserang hama tikus adalah di kawasan Tabek Tomban arah ke Panarian, Nagari Talang. Tahun ini lebih dari separuh sawah petani gagal panen akibat diserang hama tikus itu.
“Meski serangan hama tikus tidak separah tahun 2012 dan 2013 silam, produksi padi jelas menurun. Ini jelas menyebabkan kerugian,” tutur Rosna (50), seorang petani padi di Jorong Panarian, Nagari Talang, Kecamatan Gunung Talang, Jumat (31/7).
Baca Juga : ASN Sumbar Jangan Gegabah, Ada Sanksi bagi yang Nekat Mudik Lebaran
Rosna menyebutkan, jika tanaman padinya tidak diganggu hama tikus, maka setiap kali panen bisa menghasilan sekitar 1.200 sukat. Namun akibat serangan hama tersebut, dirinya hanya bisa panen separuhnya saja.
“Tak hanya padi di Sawah kita yang diserang hama tikus, tanaman padi milik petani lain di sekitar itu juga tak luput dari hama tikus,” bebernya.
Baca Juga : DPRD Harap Kedatangan Para Menteri Bawa Angin Segar untuk Pembangunan Sumbar
Selain di Gunung Talang, beberapa sawah petani di Jorong Pinang Sinawa, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, juga terkena serangan hama tikus.
Jusna (44) warga Sungai Sariak, Pinang Sinawa Gantung Ciri menuturkan waktu kecil musuh tanaman padi adalah keong emas. Namun setelah sebulan menjelang panen, tanaman padi diserang hama tikus.
Baca Juga : Kasus Mafia Tanah, Komisi II DPR Segera Tuntaskan 4 Kardus Laporan Masyarakat
“Kondisi ini menyebabkan kami mengalami dua kali kerugian,” ungkapnya.
Terkait peristiwa itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Ir Iryani, membenarkan jika dirinya telah mendapat laporan dari petugas lapangan tentang serangan hama tikus itu. Namun sesuai laporan yang terimanya, kerusakan tanaman padi masyarakat, diakui memang tidak separah beberapa tahun lalu.
“Untuk mengatasinya, makanya kami gigih menyosialisasikan kepada masyarakat, agar melakukan tanam serentak dan membersihkan lahan persawahan,” tutur Iryani. (h/ndi)