Melihat hasil panen sawah percontohan yang bekerja sama dengan TNI setempat tersebut, ia akan mengajak semua anggota kelompok yang berjumlah sekitar 40 orang dengan luas sawah sekitar 20 hektare untuk menerapkan sistem jajar legowo karena telah terbukti hasilnya lebih menguntungkan.
Baca Juga : Pantauan Perkembangan Virus Corona di Sumbar: Positif 169, Sembuh 162, dan Meninggal Dunia 4 Orang
“Mudah-mudahan panen ini dapat menjadi contoh petani di kelompok lain untuk mencoba menanam padi dengan sistem jajar legowo,” tuturnya.
Sementara itu, petugas penyuluh pertanian Nagari Tanjung Reni Efita mengatakan keberhasilan petani meningkatkan produksi padi ini juga karena petani menggunakan pupuk buatan sendiri atau pupuk organik yang bahannya ada di sekitar lingkungannya.
Baca Juga : Safari Ramadan, Gubernur: Yang Menguatkan Iman dan Adab adalah Alquran
Ia menyebut bahan pembuatan pupuk organik yang ada di lingkungan petani seperti jerami padi. Biasanya petani selesai panen, jeraminya dibakar bahkan sekarang dijual.
“Sementara jerami padi dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk organik kompos yang kandungan unsur haranya hampir sama dengan pupuk pabrik,” tuturnya.
Baca Juga : Bantu Korban Bencana di Sulbar, Pemprov Sumbar Kembali Gelontorkan Dana Rp241 Juta
Ia menjelaskan jerami padi sebagai sumber bahan organik hendaknya dikembalikan ke sawah. Kebiasaan petani saat ini masih banyak yang membakar jerami yang dapat merusak lingkungan dan bahkan ada yang menjualnya ke luar daerah.
Jerami padi tersebut dapat memperbaiki kesuburan tanah. Untuk itu diperlukan perubahan perilaku petani seperti memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di lingkungan sekitar petani.
Baca Juga : Gubernur Minta Sumbar Jangan Lagi Masuk Zona Merah Covid-19
Danramil Sungayang Kapten Syamsinir yang lembaganya ikut mendukung program ini, memberikan apresiasi yang tinggi kepada petani yang mau melakukan inovasi dan teknologi pertanian seperti sistem jajar legowo sehingga mampu menambah penghasilan mereka.
Ia menyebut pemerintah daerah bersama TNI akan berupaya memberikan bantuan bibit, alat pertanian, dan biaya pengelolaan pertanian bila petani serius dan sungguh-sungguh menerapkan sistem ini. (h/emz)