Kisah kekecewaan terlontar dari keluarga “SW” terkait pemulangan jenazah ke kampung halaman. Pihak keluarga, Is Sugiarto, mengeluhkan terkait tidak adanya keikutsertaan pemerintah dalam proses administrasi kepada pemerintah Malaysia untuk pemulangan jenazah ke Indonesia. “Kelengkapan administrasi ke pemerintah Malaysia menelan biaya hingga Rp19 juta. Kami meminjam sana-sini dan menggadai sawah untuk mengurusnya. Kami berharap pemerintah kita bisa membantu,” katanya.
Baca Juga : Tempati Rumah Dinas, Hendri Septa Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan
Sementara itu, Kasi Penyiapan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Padang Basliyuzar kepada sejumlah wartawan mengatakan, terkait dipulangkannya korban SW ia tak menerima surat resmi dari pemerintah Malaysia terkait sebab penembakan dilakukan. Satu-satunya surat yang terlampir hanyalah surat serah terima jenazah.
Namun Basliyuzar memastikan, jika korban memiliki Kartu Tanda Kerja Luar Negeri (KTKLN) resmi, maka korban memiliki hak-hak tertentu yang bisa diperjuangkan, seumpama asuransi dari kilang tempat korban bekerja, asuransi dari pemerintah Indonesia dan lain sebagainya. “Kita pastikan dulu status korban,” jelasnya.
Baca Juga : Di Depan Doni Monardo, Gubernur Rekomendasikan Pinago sebagai Penahan Abrasi
Dalam proses pemulangan tersebut, tampak Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit juga ikut hadir di Bandara. Nasrul Abit mencoba menenangkan keluarga “SW” yang tak kuasa menahan sedih atas meninggalkan sanak saudara mereka.
Sebelumnya, kepada wartawan di Pesisir Selatan, Kapolres setempat AKBP Deni Yuhasdi didampingi Kasat Intel AKP Suhendri Yatno mengaku pihaknya telah mendapatkan laporan dari keluarga korban. “Memang benar ada laporan tiga warga Pessel meninggal dunia akibat ditembak mati polisi Malaysia. Untuk memastikanya, kami sudah memerintahkan petugas menelusuri ke lapangan,” ungkapnya. (h/mg-isq)
Baca Juga : Ini Besaran Zakat Fitrah dan Fidyah Tahun 2021 di Padang