"Memang benar, hamper disejumlah titik terdapat sekumpulan orang yang melakukan pungli. Kejadian ini sudah berlangsung sejak awal Ramadan lalu," sebut Hendri (33), salah seorang warga saat ditanya Haluan.
Baca Juga : Antisipasi Curanmor saat Ramadan, Ini Imbauan Polda Sumbar
Anehnya, lanjut Hendri, aksi pungli yang dimotori sejumlah pemuda ini dilakukan dengan cara memaksa. "Jika tidak diberikan oleh pengendara, pelaku pungli akan menghardik pengendara tersebut. Bahkan tak jarang mereka akan memukul bodo kendaraan yang tidak memberikan uang yang mereka minta," lanjut Hendri lagi.
Dirinya pun menyatakan bahwa para sopir serta masyarakat yang menjadi pengguna jalan, meminta kepada pihak terkait seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan serta Satpol PP Kabupaten Sijunjung, agar secepatnya mengambil tindakan tegas untuk menertibkan pungutan liar (pungli) yang sangat meresahkan pengguna jalan tersebut.
Baca Juga : Berkunjung ke Sumbar, Doni Monardo Minta Perantau Lebaran Virtual
Hal senada juga diungkapkan Marwan, warga lain yang kebetulan melintasi lokasi pungli. Dikatakannya, aksi yang dilakukan oleh sejumlah pemuda ini sudah bisa dikatakan perbuatan pidana. Pasalnya, mereka meminta uang dengan cara paksaan dan tak jarang dengan kekerasan.
"Mereka minta sumbangan atau memeras pengguna jalan. Kalau sumbangan itu sifatnya sukarela, tapi kalau bentuknya paksaan sudah masuh ranah pidana dan polisi sudah bisa bertindak," sebut Marwan dengan nada jengkel.
Baca Juga : Pengurus DPD Ikadin Sumbar Dilantik, Siap Lahirkan Hotman Paris dari Minang
Aksi pungli ini, kata Marwan lagi tidak terjadi dalam satu atau dua hari ini saja. Namun sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. "Pemkab dan polisi harus segera bertindak. Jika tidak, aksi pungli ini bisa memperburuk citra Kabupaten Dharmasraya dimata pendatang yang melintasi jalan lintas Sumatera ini," pungkasnya. (h/ogi/hel)