Menurutnya, hingga saat ini partainya belum mengambil sikap, tentang siapa calon yang akan didukung pada Pilkada nanti. “Kami masih menunggu intruksi dari DPP dalam pencalonan ini,” katanya.
Baca Juga : Pasca Oknum Pegawai Lapas Terlibat Narkoba, Kalapas Bukittinggi Gelar Razia dan Bentuk Tim Khusus
Seperti diberitakan sebelumnya, partai ini gagal mengusung pasangan calon H.Damsuar dengan Yobana Samial karena koalisi partai yang tidak mencukupi koata pencalonan yang diamanahkan oleh UU Pilkada, yakni 20 % kursi yang ada di DPRD Padang Pariaman.
Padang Pariaman memiliki 40 kursi DPRD, maka untuk bisa mencalonkan partai koalisi harus memiliki 8 kursi. Sementara itu PDIP yang berkoalisi dengan PKPI hanya memiliki 5 kursi dengan rincian 4 kursi PDIP dan satu kursi PKPI.
Baca Juga : Aksi Pencurian Kotak Amal di Dharmasraya Ini Terekam CCTV
Akibat gagalnya koalisi partai ini mengusung calon maka, Pilkada Padang Pariaman yang semula akan diikuti oleh tiga pasang calon, akhirnya jadi dua pasang. Yakni pasangan Ali Mukhni Suatribur dengan Alfikri Mukhlis dengan Yulius Danil.
Gagalnya pencalonan ini, Salman Hardani sebagai ketua DPC PDIP Padang Pariaman tidak menyalahkan siapapun dalam pencalonan ini.
Baca Juga : Pemerintahan Kecamatan IV Jurai Lakukan Vaksinasi Covid-19
Kami telah berupaya menjalin komonikasi politik dengan semua partai dan juga telah menyarankan pada pasangan calon yang akan diusung untuk membantu membentuk koalisi yang bisa untuk mengusung calon. “Namun tidak membuahkan hasil, mungkin ini akan kami jadikan pengalaman yang cukup berharga dalam membesarkan partai ini,” akunya.
Salman Hardani memimpin PDIP di Padang Pariaman merupakan ketua partai yang sangat menoreh sejarah di Padang Pariaman. Sejak partai ini berdiri baru pada pemilu Legeslatif 2014 kemaren PDIP memperoleh kursi dengan fraksi penuh.
Baca Juga : Lakukan Safari Khusus, Pemkab Pessel Bagi-bagi Bantuan untuk Masjid Rp7,5 Juta
Politisi muda dari PDIP ini menilai, kegagalan dalam mengusung calon pada Pilkada 9 Desember mendatang akan dijadikan suatu pengalaman dalam membesarkan partai pada masa yang akan datang. (h/ded)