Terkait penangkapan terduga teroris di Solo, mantan Wakapolri ini mengungkapkan bahwa penangkapan tiga orang terduga teroris tersebut dilakukan berdasarkan penyelidikan mendalam oleh pihaknya.
“Kita lakukan penyelidikan kemudian kita deteksi ada pembelian bahan-bahan peledak. Maka, kita indentifikasi para pelaku ini siapa saja orangnya, kemudian kita lakukan penangkapan,” tuturnya.
Saat disinggung kemungkinan kelompok terduga teroris tersebut lebih dari tiga orang yang sudah diamankan saat ini, Badrodin pun tak menampiknya.
“Mereka memang sudah merencanakan membuat bom. Ya, masih ada beberapa lagi, ya (pelakunya),” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya Polri memastikan kelompok teroris yang ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kampung Losari, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo pada Rabu (12/8/2015) kemarin dikendalikan oleh salah satu jaringan kelompok radikal ISIS.
Adapun penangkapan kelompok teroris Solo tersebut dilakukan pada hari Selasa, 12 Agustus 2015 pukul 12.30 WIB. Tiga teroris tersebut adalah Ibaddurahman alias Ali Robani alias Ibad (29) sebagai perakit bom dan yang mengatur aktivitas kelompoknya dengan jaringan ISIS di Suriah.
Dua lainnya, Yus Karman (31) sebagai perakit bom. Sedangkan, Giyanto (30) menjadi pihak penyedia sarana dan prasarana penyimpanan serta perakitan bahan peledak.
Berdasarkan keterangan para tersangka, lanjutnya, bom - bom tersebut ditujukan untuk mengincar lokasi-lokasi tertentu yang ada di kawasan Solo. Targetnya antara lain kuil Budha Kepunton sebab terkait isu rohingnya, Polsek Pasar Kliwon dan kantor Polisi di wilayah Surakarta, juga gereja-gereja di wilayah Surakarta. (h/inl)