Pengibaran bendera raksasa tersebut merupakan agenda pembuka perayaan kemerdekaan yang diselenggarakan oleh VRMP Sawahlunto. Gunanya, tentu saja untuk turut serta membangkitkan rasa nasionalisme kebangsaan di kalangan anak muda.
Baca Juga : Etika Politik Koalisi PKS dan PAN dalam Menentukan Wakil Walikota Padang
“Sebelumnya 17 pemanjat dan petualan dari VRMP Sawahlunto telah melakukan penjajakan tebing dalam kesiapan kegiatan ini. Dalam penjajakan ditemukan beberapa jalur dengan tingkat kesulitan tinggi. Namun telah kita atasi. Bagaimanapun juga perjuangan membentangkan bendera ini tak sebanding dengan perjuangan para pejuang bangsa dalam meraih kemerdekaan yang kita hirup bebas hari ini,” ucap Ketua VRMP Sawahlunto, Hengki Fransdamulya, didampingi koordinator lapangan, Aspil.
Ia melanjutkan, hingga peringatan detik detik proklamasi 17 Agustus nanti, seluruh warga Sawahlunto dapat menyaksikan Bendera Merah Putih berkibar di puncak tebung. Pemandangan tersebut juga akan menambah kekhidmatan dalam upacara peringatan hari kemerdekaan yang berpusat di Lapangan Sepakbola Ombilin.
Baca Juga : Politik dan Etika Berkelindan dalam Pengisian Jabatan Wawako Padang
“Bendera raksasa juga akan terlihat jelas nanti dari lapangan upacara, semoga dengan ini dapat menambah kekhidmatan dan penghayatan dalam upacara kemerdekaan tersebut,” jelasnya lagi.
Tidak ada tujuan lain yang hendak dicapai oleh VRMP Sawahlunto selain menyampaikan bentuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Efek positif yang diharapkan tentu saja agar semangat mereka dapat tertular kepada generasi muda. Karena bagaimanapun juga semangat kemerdekaan patut dijaga dengan menunjukkan rasa hormat dan terima kasih atas jasa para pahlawan yang berkorban nyawa demi merebut kemerdekaan.
Baca Juga : Jangan Terlalu Bersedih Jika Kamu Dihinakan
Berkibarnya bendera raksasa Merah Putih di Puncak Pari sontak mengundang decak kagum dari warga yang melihatnya. Warga mengaku sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pemanjat dari VRMP Sawahlunto tersebut. Harapan warga juga sama, semoga semangat lewat seremonial tersebut dapat tertular kepada seluruh anak bangsa.
“Saya merasa terharu dan bangga dengan apa yang dilakukan oleh sekelompok pemanjat itu. Terlebih kegiatan ini dilakukan di saat makin menurunnya rasa nasionalisme di tengah-tengah kehidupan bernegara,” ungkap seorang warga bernama Rizal Dani.
Baca Juga : Mengapa Isu Presiden 3 Periode Kembali Berhembus?
Ia juga berharap agar apa yang dilakukan oleh VRMP Sawahlunto dapat membangunkan kembali rasa nasionalisme masyarakat agar semakin peduli dan mencintai tanah air.
Sementara itu di Ibukota Provinsi Sumbar, 15 aktivis yang berasal dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Diving Proklamator Universitas Bung Hatta (UBH) serta beberapa aktivis dari berbagai elemen, tengah mempersiapkan diri untuk menggelar upacara Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70 di dasar lautan.
Dasar lautan di Pulau Aur Painan diputuskan menjadi venue upacara tersebut. Segala sesuatunya tengah dipersiapkan agar jalannya kegiatan utama dan beberapa kegiatan pendamping lainnya dapat bergelar sukses dan bermakna.
“Tepat pukul 10.00 WIB, 17 Agustus nanti kami akan menggelar upacara di dasar laut. Tujuannya tentu saja untuk membangkitkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Mulai dari daratan, udara hingga lautan pun harus dicintai sepenuh hati. Karena itu kami merasa penting untuk melakukan kegiatan ini,” jelas Indrawadi.
Selain pengibaran bendera, lanjut Indra, juga akan digelar kegiatan penanaman terumbu karang dan berbagai kegiatan positif lainnya.
Berbagai kegiatan tersebut digelar untuk menunjukkan bahwa pengibaran bendera bawah laut bukan sekedar seremonial gaya-gayaan, melainkan lebih pada niat untuk saling membangkitkan rasa nasionalisme di jiwa setiap anak bangsa.
Apapun bentuk kegiatan yang dilakukan, penghayatan akan nilai-nilai perjuangan meraih kemerdekaan adalah hal terpenting saat memperingati kemerdekaan tersebut. Bahkan, kesadaran mengibarkan bendera di halaman rumah pun dapat menjadi bukti besarnya penghargaan terhadap para pejuang. Dan tentu saja, semakin menumbuhkan rasa kecintaan terhadap Indonesia. Terhadap tanahnya, lautnya, juga udara.***
Oleh:
JULI ISHAQ PUTRA & RIKI YUHERMAN