Karena itu, Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar meminta berbagai kekurangan persiapan asrama haji segera dibenahi, jelang pemberangkatan jemaah haji.
Baca Juga : Aktifitas Balimau di Padang Dibubarkan Polisi
Ketua Komisi V DPRTD Sumbar, Mochklasin kepada wartawan, Selasa (18/8) menyesalkan yang belum sempurna itu. Apalagi seminggu lalu tim komisi V juga telah datang meninjau asrama haji dan meminta agar persiapan asrama dilakukan pengelola dengan segera. “Namun, jika dibandingkan dengan peninjauan sebelumnya tak banyak perubahan yang dilakukan panitia,” jelasnya.
Menurut Mochklasin, kekurangan malah hal-hal yang sangat penting. Seperti air dan kebersihan. Padahal asrama haji merupakan tempat beristirahat CJH dari berbagai daerah, pun luar provinsi, sebelum berangkat ke tanah suci.
Baca Juga : Akibat Covid-19, Jumlah Pengunjung Museum Adityawarman Padang Hanya 17 Ribu Per Tahun
Anggota Komisi V, Irsyad Safar menambahkan jangan sampai masih banyak CJH yang mengeluhkan tentang asrama haji embarkasi Padang ini. Apalagi, tambah dia, CJH ada yang berasal dari luar provinsi, yakni dari Bengkulu. Melihat masih banyaknya kekurangan, Komisi V mendesak pihak asrama haji untuk segera menyelesaikan semua yang masih terbengkalai.
“Selesaikan semuanya hari ini juga. Sampai malam-malam hari juga tak apa, asal selesai 100 persen,” tegas Mochklasin.
Baca Juga : Bulan Ramadan, Rutan Klas II B Padang Gelar Pesantren untuk Warga Binaan
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar, Syamsuir mengakui masalah itu. Menurut dia, keterlambatan persiapan dikarenakan pengelolaan asrama haji sedang dalam masa transisi. Dulu pengelolaan di bawah wewenang Kanwil Kemenag, sekarang sudah tanggung jawab Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Padang.
Menurut dia, transisi itu membuat UPT kesulitan dana untuk persiapan. Dana yang biasanya ada pada Kemenag tak lagi dianggarkan karena bukan masuk wewenang. Sementara UPT belum mendapatkan dana itu. Pada Tahun 2016 baru bisa dianggarkan.
Baca Juga : Jelang Safari Ramadan, Hendri Septa Berikan Arahan Pada 66 Pengurus Masjid dan Musala
Kepala UPT Embarkasi Haji Padang, Ali Imran mengakui hal yang sama. Namun, ia menyebut masalah dana itu sudah diatasi dengan segala keterbatasan. Ia juga berjanji akan segera menyempurnakan kekurangan yang ada. ”Saya jamin semua persiapan selesai hari ini,” pungkasnya.
Visa dalam Proses
Jelang keberangkatan CJH kloter 1 Sumbar pada 20 Agustus besok, 969 dari total 3.599 paspor CJH masih dalam proses pengeluaran visa di kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Jakarta.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PUH) Kantor Kemenag Wilayah Sumbar, Syamsuir, mengatakan pada Selasa (18/8), pengurusan visa CJH yang belum rampung tengah dikebut dan diharapkan rampung sebelum keberangkatan masing-masing jemaah.
“Sekarang semua pengurusannya sudah di kedutaan. Ada 969 lagi visa yang tengah kami tunggu. Semoga rampung dan tidak mengganggu persiapan CJH,” jelasnya.
Namun berdasarkan kabar terakhir, 83 visa CJH kloter 1 yang masuk dalam 969 visa yang belum keluar, telah rampung dan dibawa oleh petugas kemenag pusat dari kantor Kedubes Arab Saudi.
Syamsuir menjelaskan, CJH kloter 1 pada pemberangkatan gelombang pertama akan masuk ke asrama haji Tabing pada 20 Agustus dan akan terbang pada 21 Agustus tepat pukul 11.30. 455 CJH kloter I tersebut seluruhnya berasal dari Kota Padang, termasuk 5 petugas di dalamnya.
Sedangkan untuk pemberangkatan kloter II dilakukan pada 23 Agustus dengan jumlah CJH 455, di mana 199 CJH di antaranya berasal dari Kabupaten Tanah Datar, 96 CJH dari Kab. Sijunjung, 87 CJH dari Kab. Dharmasraya dan 68 CJH lainnya dari Kota Padang.
“Untuk persiapan selain visa, semuanya sudah rampung. Kepada CJH diharapkan terus menjaga kebugaran agar fit saat berangkat. Soalnya suhu saat ini di Mekkah cukup panas, pada kisaran 40-45 derjat,” tambahnya lagi.
Dari total 11 kloter yang diberangkatkan dari Sumbar, kloter 1 hingga 10 masuk gelombang pertama, sedangkan sisa 1 kloter lainnya masuk dalam pemberangkatan gelombang kedua. (h/mg-isq/mg-len)