Saat ini, tutur Wahyu, industri sapi di Australia masih menahan pasokan. Pasalnya, Australia memasuki musim dingin. Di sisi lain, mereka juga harus mengirim sapi ke sejumlah negara lain seperti Vietnam, China dan beberapa negara lain.
Baca Juga : Benarkah? Hasil Studi Sebut Anjing Pelacak Bisa Deteksi Covid-19 Seminggu Sebelum Hasil PCR
Sampai saat ini, Bulog telah meneken kontrak dengan tiga perusahaan Australia untuk mendatangkan 8.000 ekor sapi siap potong tahap pertama pada awal September 2015. Untuk mendatangkan 50.000 ekor sapi itu, Bulog telah menyiapkan dana Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun.
Bulog akan mendatangkan sapi siap potong tersebut secara bertahap sampai seluruh kuota yang ditugaskan pemerintah terpenuhi. Mekanismenya, sekali dua minggu Bulog akan mendatangkan sekitar 8.000 ekor sapi secara berkelanjutan sampai kuota yang ditentukan tercapai.
Baca Juga : Inggris Temukan Lagi 16 Kasus Varian Baru COVID-19, Mengandung Mutasi E484K
Dalam mengimpor sapi tersebut, Bulog menggunakan modal sendiri dan bukan dari Penanaman Modal Negera (PMN) yang sudah cair awal Agustus 2015 lalu. Untuk menyalurkan sapi impor ini, Bulog mengaku telah menjalin kerjasama dengan asosiasi pedagang sapi. Nantinya sapi impor tersebut akan disalurkan bersama-sama dengan para pedagang daging.
Namun Bulog mensyaratkan agar harga daging sapi yang diambil dari Bulog dijual dengan harga tidak lebih dari Rp 100.000 per kg.
“Harga persisnya nanti masih kita hitung, jadi masih belum ditentukan persisnya,” terang Wahyu saat ditemui di Gedung Kemtan, Jumat (21/8).
Bulog optimistis seluruh proses impor sapi siap potong ini akan berjalan lancar. Bulog juga tidak akan membatasi kerjasama dengan tiga perusahaan sapi tertentu saja. Jumlah mitra Bulog bisa saja bertambah.
Baca Juga : Miliuner Jepang Ini Cari 8 Orang Teman Traveling ke Bulan, Siapa Berminat?
Apalagi Bulog telah menjajaki kerjasama dengan 11 industri peternakan sapi di Australia. Syarat yang ditentukan Bulog pun tidak terlalu berbelit-belit, yang pasti syaratnya kualitas yang baik dan harga terjangkau. (h/trn)