“Yang tinggal di sini kan kebanyakan warganya ngontrak, jadi rata-rata rumah kontrakan itu tidak punya WC, makanya sistem Aster masih berjalan sampai sekarang. Adapun yang pakai jamban, tapi karena tanahnya sempit mereka tidak membuatkan septic tank nya, makanya disaluran drainase itu banyak BAB warga yang teronggok,” ujarnya, saat memperlihatkan langsung saluran drainase kepada awak media saat melakukan kunjungan lapangan kegiatan workshop media Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Sumbar, Jumat (21/8/).
Baca Juga : Jadwal Shalat untuk Kota Padang dan Sekitarnya Jumat 26 Februari 2021
Di lokasi yang sama, Koordinator Dewan Pimpinan Kolektif BKM Puruih Saiyo, Baharuddin mengatakan, untuk mengubah perilaku hidup warganya agar mengikuti pola hidup sehat, memang butuh kerja ekstra keras. Karena, sebagai daerah yang berada di pesisir pantai, persoalan sanitasi memang terbentuk pada persoalan budaya.
“Budaya hidup warga pesisir ini, BAB di jamban atau kakus keluarga sangat jarang. Selain itu, warga yang rata-rata merupakan bukan warga tetap (bermukim di rumah kontrakan-red), sarana prasana kakus dikontrakan mereka juga tak ada. Jadi, sistem aster itu masih membudaya sampai sekarang,” ungkapnya.
Baca Juga : Sosok Pengusaha Batu Bara Perempuan Asal Sumbar, Mulai Bisnis dari Umur 18 Tahun
Lurah Purus, Salman S mengatakan, bahwa tidak hanya soal sanitasi tapi warganya juga bermasalah dengan pasokan air bersih dari PDAM. Pada gempa 2009 lalu, jaringan induk pipa PDAM mengalami kerusakan cukup parah. Sehingga air tidak mengalir lancar ke rumah-rumah warga. Jika memanfaatkan air sumur, kualitasnya juga tidak bagus. “Di siang hari, air tidak mengalir. Pasokan air baru datang saat jelang tengah malam,” ulasnya.
Dikatakan juga, untuk mengatasi persoalan jamban wilayahnya ini mendapat program bantuan pembangunan dua unit jamban keluarga yang dikerjakan jajaran Koramil Padang bersama warga setempat. “Jamban yang dibangun itu, baru selesai beberapa hari ini. Satu uni jamban tersebut, akan dimanfaatkan oleh empat KK. Namun, masih banyak lagi diperlukan jamban di kawasan ini,” terangnya. (h/mg-rin)
Baca Juga : Wujudkan GCG, Perumda AM Kota Padang Kunjungi BPKP Sumbar