Galeri Susu dan Kopi Simpang Lapan dikelola oleh swasta. Sedangkan Rumah Susu adalah usaha plat merah atau milik Pemerintah Kota Padangpanjang.
Baca Juga : 10 Game PC Gratis Terbaik yang Wajib Kamu Coba, Ini Daftarnya
Galeri Susu dan Kopi Simpang Lapan
Pemilik Galeri Susu Murni dan Kopi Simpang Lapan, Arif Sipahutar menyebutkan, ide menjual susu murni ini berawal dari pengalaman teman sama kuliahnya, bernama Rachmad. Sang rekan bekerja pada salah satu pabrik logam di Bandung.
Baca Juga : Dear Ladies, Begini Naik Motor yang Aman dan Menyenangkan
Setiap hari, Rachmad selalu minum susu kaleng Beruang agar kesehatannya tetap terjaga. Sebab jika tidak minum susu, maka dia merasa daya tahan tubuhnya sedikit menurun. Apalagi dia bekerja di sebuah perusahaan yang menggunakan bahan berbahaya terhadap kesehatan. Tapi harga susu kaleng itu mahal.
Karena itu, Arif mencoba membuka usaha susu segar ini. Awalnya, mereka membuka galeri susu di Bukittinggi tahun 2010. Usahanya itu cukup laris. Bahkan banyak wisatawan yang minum susu murni digalerinya kala itu. Melihat perkembangan usaha yang cukup menggembirakan itu, mereka pun membuka cabang masih di Bukittinggi.
Baca Juga : Jangan Sampai Dehidrasi saat Berpuasa, Bisa Merusak Mood Anda
Namun cabang usahanya itu tak bertahan lama karena pasokan susu murni tidak mencukupi. Galeri itu akhirnya ditutup. Sekarang hanya tinggal satu galeri di Bukittinggi. Meski demikian, mereka tak patah arang. Tahun 2013, mereka membuka galeri susu murni lagi di Padangpanjang, persisnya di Simpang Lapan, pada sebuah kedai yang statusnya dikontrak.
“Ternyata minat masyarakat untuk mengkonsumsi susu murni itu cucup tinggi. Kita belum mampu memenuhinya. Akibatnya, galeri susu murni yang baru dibuka itu terpaksa kita tutup,” ujar Arif.
Baca Juga : Telkomsel Hadirkan Solusi Keamanan bagi Para Pelaku Bisnis dan Pelanggannya
Galerinya menyediakan susu murni dalam aneka rasa seperti dalam bentuk ice cream dicampur fanta yang dijual dengan harga Rp8.000 perporsi, susu murni segar dicampur capuccino Rp12.000, susu murni ditambah cafe late Rp12.000, dan lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan susu murni, baik galeri susu di Bukittinggi maupun Padangpanjang, Arif mengaku memasok bahan baku dari kelompok tani (keltan) sapi perah di Padangpanjang, seperti Keltan Harapan Baru.
Dalam sehari, dia membutuhkan susu murni dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu sekitar 100 liter. Tetapi hingga saat ini kebutuhan itu belum mampu terpenuhi lantaran kurangnya populasi sapi perah di Padangpanjang.
“Kita buruh sehari itu mencapai 100 liter. Tetapi yang bisa terpenuhi baru separuhnya atau 50 liter per hari,” terang Arif.
Menurut Arif, pelanggannya kebanyakan anak-anak sekolah dan masyarakat. Di galeri susunya itu juga tersedia makanan ringan sebagai pendamping minum susu termasuk kopi enak racikan nya mereka sendiri yang terbuat dari kopi asli.
Untuk kelancaran usahanya, Arif mempekerjakan 4 orang karyawan dengan sistim kekeluargaan. Disamping memberikan gaji, perusahaan juga memberikan perhatian seperti layaknya perhatian kepada keluarga sendiri. Dengan demikian para karyawan merasa membesarkan usahanya diri. (***)
Laporan :
IWAN DN