Disebutkannya, untuk mewujudkan peningkatan produksi padi diakuinya Pesisir Selatan masih menghadapi persoalan alat mesin pertanian pengolah lahan berupa mesin bajak sawah (hand tractor). Jumlah mesin bajak yang ada saat ini masih belum sebanding dengan luas lahan yang mencapai 30.000 hektare lebih. Untuk mengolah lahan 30.000 hektare tersebut dibutuhkan setidaknya 1400 mesin bajak.
Baca Juga : Pangkalan Militer AS di Irak Dihantam Roket, 5 Orang Dilaporkan Luka-luka
Afrizon Nazar menyebutkan, mesin bajak yang laik beroperasi sekitar 600 unit sementara kebutuhan Pessel 1400. “Artinya Pessel kekurangan 800 unit hand traktor.
Disebutkannya daerah tersebut memiliki luas sawah 30.344 hektare dan terluas di Sumbar. Dari jumlah itu 20.834 hektare beririgasi, 8.834 lahan tadah hujan, 356 pasang surut dan 320 lahan lebak. Sementara produksi padi selama lima tahun belakangan terjadi peningkatan.
Baca Juga : Hong Kong Larang Penerbangan dari India-Filipina-Pakistan Gegara Ada Virus Mutan
“Tahun 2014 lalu produksi padi sebesar 299.200 ton, meningkat 7,9 persen dari tahun 2013 lalu yang hanya mencapai 26.272 ton,” katanya.
Sementara untuk mencapai tambahan target produksi padi 85 ribu ton di Pessel, TNI gelar operasi militer non perang. Terkait hal itu jajaran Kodim 0311/PSS turunkan seluruh kekuatan untuk mendampingi petani semenjak awal tahun 2015 lalu.
Baca Juga : AS dan Rusia Makin Panas, Biden Peringatkan Putin Soal Navalny
Komandan Distrik Militer 0311/PSS Letnan Kolonel Inf Joko M menyebutkan, sesuai perintah Panglima TNI, seluruh pimpinan kesatuan pada wilayayah teritorial menurunkan pasukannya mendampingi petani. Ditingkat kecamatan, Danramil menurunkan Babinsa mendampingi petani.
“Anggota TNI di Makodim 0311 telah mendapat pelatihan berbagai ilmu pertanian. Kemudian diturunkan mendampingi petani bersama petugas pertanian dari SKPD bersangkutan. Ini merupakan operasi militer non perang untuk meningkatkan keamanan dengan cara meningkatkan produksi pertanian,’ katannya.
Baca Juga : Kasus Positif dan Kematian Covid-19 di Pakistan Tembus Rekor
Menurutnya, kebutuhan beras di Pesisir Selatan dalam setahun sekitar 59 ribu ton. Berdasarkan angka itu ketahan pangan Pessel cukup baik jika dibandingkan dengan produksi beras Pessel.
Secara matematis kebutuhan pangan Pessel dalam setahun sekitar 59 ribu ton. Angka itu hanya dari produksi beras saja, artinya warga Pessel tidak akan mengalami krisis pangan dalam satu tahun berjalan.(h/har)