Rencana yang tinggal wacana ini juga diragukan realisasinya karena menurut Bappeda Kota Padang, rencana-rencana yang sudah dipublikasikan ke publik itu tidak ada dalam rancangan pembangunan Pasar Raya tahun ini.
Baca Juga : Jadwal Shalat untuk Kota Padang dan Sekitarnya Selasa 09 Maret 2021
Kepala Bappeda Kota Padang Hervan Bahar mengatakan, untuk pembangunan pasar saat ini fokus untuk Fase VII dan pasar Inpres.
“Kalau untuk pusat kuliner, pusat batu cincin atau pusat konveksi saya kurang tahu itu. Pastinya Dinas Pasar yang lebih paham. Namun, dalam perencanaan hanya rehabilitasi Fase VII, pembangunan Inpres II lanjutan dan rencananya Inpres III. Tidak ada dalam perencanaan tiga poin yang diharapkan tadi,” ulasnya.
Baca Juga : Pantai Air Manis Padang Masih Lengang, Omset Pedagang Anjlok
Penelusuran Haluan kepada tiga unsur pedagang yang akan dibuatkan tempat khusus tersebut, mereka mengaku Pemko belum membahas itu.
Seperti pedagang batu akik di jalan Hiligoo yang masih berjejer puluhan banyaknya. Andika, salah seorang tukang batu cincin mengaku itu hanya wacana sesaat saja tanpa ada tindakan selanjutnya. Dia tidak yakin Pemko Padang akan bisa mewujudkan Kota Padang memiliki sentral batu cincin.
Baca Juga : Demam Tanaman Hias di Padang Terus Meluas
“Dari awal saya tidak percaya dengan penataan pedagang batu cincin atau yang lainnya. Itu hanya omongan pak wali saja,” pungkasnya.
Sedangkan pedagang makanan atau kuliner di samping kantor balaikota lama, Mak Ijah mengaku senang sekali jika itu bisa diwujudkan. Namun, kenyataan dan realisasi itu belum terwujud hingga sekarang.
Baca Juga : Terancam Abrasi, Masjid Al-Hakim Padang Dipasang Batu Pemecah Ombak
“Ada saya dengar untuk memusatkan pedagang makanan dan minuman di Padang Teater. Tetapi tindak lanjutnya belum ada sampai sekarang. Lihatlah pedagang makanan dan minuman ‘baserak’ di pasar,” terangnya.
Dalam wacana sebelumnya memang pedagang kuliner di pusatkan di Padang Teater. Itu juga bertujuan untuk menghabiskan salon-salon ‘mesum’ yang beroperasi di kawasan itu.
“Sampai dua tahun ini rencana-rencana tidak juga terwujud,” paparnya.
Sedangkan Ketua Pedagang Konveksi di Pasar Raya Padang Jasman, mengaku tidak ada niat Pemko Padang untuk membenahi pasar. Apalagi untuk menyusun dan menata pedagang.
“Saya jujur saja kecewa dengan pemerintahan walikota yang sekarang. Menerima masukan dari bawahannya tapi tidak melihat langsung ke lapangan. Kami pedagang konveksi sudah menemui walikota dan menyampaikan itu semua. Sampai sekarang tidak ada realisasinya sama sekali,” tuturnya.
Kekecewaan pedagang Pasar Raya Padang bukan tanpa alasan. Mereka sudah dijanjikan oleh walikota ketika memantau pasar beberapa waktu lalu.
Kepala Disperindagtamben Kota Padang Hendrizal Azhar mengatakan dahulu awal tahun memang ada beberapa tenda dan gerobak untuk berdagang bagi pedagang di Pasar Raya. Gerobak bantuan Kementerian Perdagangan tersebut berjumlah 50 unit, dan sudah diserahkan kepada pedagang di samping pertokoan Merlin. (h/ows)