Pantauan Haluan di lapangan, banjir yang menghantui warga itu disebabkan karena perumahan mereka yang dibangun sejak tiga tahun silam, berdekatan dengan sungai Batang Kapa. Selain dekat dengan sungai, daerah tersebut juga berada di kawasan rawa-rawa.
Baca Juga : PJU Polda Sumbar Lakukan Vaksinasi Covid-19, Puluhan Ribu Personel Menyusul
Kondisi itu juga diperparah dengan rusaknya aliran parit atau drainase pembuangan air menuju sungai. Sehingga jika terjadi hujan lebih dari dua jam saja, bisa dipastikan kawasan tersebut dihampiri banjir dan pasang naik.
Dalam tahun ini saja, sedikitnya sudah terjadi tiga kali banjir yang sampai ke rumah warga. Beruntung seluruh rumah di kampung nelayan tersebut dibuat berbentuk panggung, sehingga tidak terlalu berdampak.
Baca Juga : BPD HIPMI Gelar Musda ke-13 Pertengahan Maret, Gubernur Sumbar Bakal Diundang
Salah seorang masyarakat, Ranggoani kepada Haluan mengatakan, dirinya sangat khawatir jika kondisi tersebut berlangsung terus menerus. Kondisi bangunan rumah mereka akan lapuk dan ambruk. Bahkan beberapa waktu setelah banjir, warga disana juga kesulitan mendapatkan air bersih karena seluruh sumur mereka terendam banjir.
Dia berharap, agar pemerintah segera mengambil tindakan dan mencarikan solusi dari masalah ini. Sebab setelah tiga tahun tinggal di lokasi tersebut, masih terjadi hal yang sama. (h/fad)
Baca Juga : Pedagang: Omset Turun Karena Pelaksanaan Vaksin di Blok III Pasar Raya