Dengan terbatasnya ruang gerak bagi tim pemenangan dan calon untuk berkampanye juga berdampak pada sejumlah pihak, salah satunya artis Minang yang biasa kebanjiran job saat musim kampanye datang, sekarang tidak sama sekali. Begitu juga dengan percetakan baik sablon baju maupun baliho hanya diadakan oleh KPU yang memakai sistem tender pada sejumlah perusahaan besar.
Baca Juga : 1 Hektare Sawah di Gurun Laweh Padang Rusak Akibat Diserang Hama Wereng
Salah seorang menajer artis Minang, Elektri Chaniago mengatakan bahwa pesta demokrasi kali ini berbeda jauh dengan sebelumnya. Menurutnya, kalau pemilu sebelumnya sangat terasa kemeriahan dengan banyaknya baliho, spanduk, dan umbul-umbul terpasang setiap sudut, namun kali ini hanya terbatas.
“Pemilu sebelumnya artis kami kebanjiran panggilan untuk manggung dari calon kepala daerah, dan hampir setiap hari ada saja jadwal manggung kami,” ungkapnya, Jumat (30/10).
Baca Juga : Hendri Septa Lepas 30 Pejabat Eselon III Pemko Padang Ikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Namun sekarang, ia mengaku hanya bisa menerima karena memang sudah menjadi peraturan dari KPU RI dan merata di seluruh Indonesia.
Hal senada juga dikatakan oleh Manajer Artis Minang Budi Pernandes (Bupe), memang terjadi banyak perbedaan pada pemilu kali ini dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Tidak hanya pendapatan artis saja yang berkurang, tapi juga beberapa pihak lain yang sebelumnya terlibat dalam pemilu.
Baca Juga : PLTU Teluk Sirih Disiapkan Pemko Padang untuk Ketersediaan Energi Listrik Bagi Investor
Sementara itu, salah satu pengusaha advertising atau percetakan Digital Printing milik Mira yang berada di Pasar Pagi Ulak Karang Padang, mengatakan hingga saat ini masih sepi orderan dari paslon dan tim pemenangan untuk membuat spanduk, baliho, dan umbul-umbul. (h/mg-rin)