Menurut Syahrial, krisis listrik di daerah itu sepertinya tidak akan pernah berakhir. Ia mengaku kesal, pemadaman mendadak yang dilakukan oleh PLN dilakukan tanpa tanpa pemberitahuan. Sehingga mengganggu aktifitas anak-anak belajar di rumah dan juga berdampak pada kerusakan alat elektronik masyarakat.
Baca Juga : Perdagangan Miras, Pemkab Solsel Telah Melarang Secara Aturan
Nofi sendiri menyayangkan pemadaman yang dilakukan pihak PLN di saat musim hujan. Pihaknya menjelaskan, pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini memang disebabkan oleh menyusutnya debit air yang menjadi sumber energi listrik. Kondisi ini mengakibatkan PLN wilayah Sumbar mengalami defisit puluhan megawatt dari total kebutuhan.
Namun karena gangguan ini sudah meresahkan masyarakat, Nofi yang duduk di Komite II, yang juga membidangi masalah sumber daya alam dan energi ini, meminta masyarakat untuk bersabar. Namun dibalik itu, pihak juga meminta PLN untuk segera mencarikan sulusi terbaik, karena kondisi ini sudah berlangsung lama.
Baca Juga : Sumbar Bakal Konsumsi Produk Organik Nutrisi Alami Laa Roiba
“Kita berharap ada solusinya, jangan dibiarkan berlalu. Sehingga ketika daerah ini menghadapi kondisi yang sama di masa mendatang, diharapkan sudah ada jalan keluarnya. Karena saat ini zaman sudah berubah dan masyarakat semakin kritis dalam menanggapi semua persoalan yang terjadi termasuk PLN,” tandasnya. (h/ndi)