Sementara jenis sapi yang akan dikembangkan menurutnya adalah sapi lokal di Indonesia dan juga fokus pada sapi lokal khas asal Pesisir Selatan (Pessel). “Jenis sapi memang disesuaikan dengan suhu dan kondisi topografinya,” kata Erizon.
Baca Juga : Birokrat Senior dan Pamong Berprestasi Jadi Kepala Daerah di Padang Pariaman
Khusus sapi Pasisie menurutnya, pemerintah dan petani juga setuju untuk di lestarikan. Berdasarkan data yang ada,memang terjadi kecenderungan penurunan jumlah populasi.
“Tahun 2007, populasi sapi tercatat sebanyak 90.344 ekor. Dan data terakhir (2012), jumlah sapi yang ada sebanyak 91.777 ekor. Di dalamnya sudah termasuk berbagai jenis sapi, misalnya brahman, PO, sapi bali dan sapi pesisir. Sapi pesisir mendekati angka separuh dari itu yang sebelumnya mendominasi. Jadi artinya sapi Pasisie sekitar 40 ribu ekor dan tidak ada perkembangan yang menggembirakan. Ia telah tergantikan oleh strain lain,” katanya.
Baca Juga : Duet Nan Tuo dan Nan Mudo Pimpin Limapuluh Kota Lima Tahun ke Depan
Padahal menurutnya, petani Pessel di bawah tahun 1990 rata-rata memelihara sapi Pasisie. Namun setelah itu baru masuk jenis sapi lainnya ke Pessel. Pada awal tahun 1990 lewat program pemerintah (IDT) telah didrop ribuan sapi jenis bali (bos indicus) ke Pessel. Sapi itu sangat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan Pessel dan makanan alamnya.
Populasi sapi terbesar ada di Kecamatan Ranah Pesisir sebanyak 17.816 ekor. Disusul Kecamatan Sutera sebanyak 14.391 ekor, Lengayang sebanyak 12.622 ekor dan Kecamatan Bayang sebanyak 12.215 ekor dengan total rumah tangga pemelihara ternak sapi mencapai 33.578 keluarga. Produksi daging sapi dari Pesisir Selatan mencapai 1.179,765 ton per tahun.
Baca Juga : Rakor Kada di Sumbar, Gubernur Apresiasi Daerah dengan Capaian Vaksinasi 100 Persen
“Bagaimanapun, perkembangan teknologi genetika akan mendesak dan mengancam keberadaan sapi khas Pessel yang tidak ada duanya di dunia. Kini perkembangan ilmu genetika telah menyentuh kelapisan masyarakat terutama peternak. Dengan ilmu genetik, indukan sapi pasisie di kawin suntik dengan sapi luar,” katanya. (h/har)