Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Umum Porbi Padang Pariaman, H. Ali Mukhni dan para pengurus Porbi diseluruh kecamatan yang ada di Padang Pariaman. Banyak babi hutan yang dibunuh oleh para pecandu buru babi, karena di setiap kecamatan yang ada di Padang Pariaman, dilaksanakan buru babi. “Selain hari JUmat, acara buru babi selalu digelar di Padang Pariaman,” ujar Maymuspi.
Baca Juga : Duet Nan Tuo dan Nan Mudo Pimpin Limapuluh Kota Lima Tahun ke Depan
Dicontohkan, di kecamatan V Koto Timur masing-masing nagari memiliki pengurus Porbi yang melaksanakan kegiatan buru babi hampir setiap hari. Seperti Porbi Nagari Limau Purut melaksanakan buru babi setiap hari Senin, Porbi Nagari Gunung Padang Alai setiap hari Rabu dan Porbi Nagari Kudu Ganting setiap hari Kamis dan Porbi kecamatan setiap hari Minggu.
“Kalau diperkirakan setiap acara buru babi berhasil membunuh babi hutan 2 ekor hingga 4 ekor, maka dalam satu tahun setiap kecamatan telah berhasil membunuh 500 ekor hingga 600 ekor babi hutan setiap tahunnya,” jelas Maymuspi. Padang Pariaman terdiri dari 17 Kecamatan yang keseluruhan rutin melaksanakan buru babi. “jadi anggka 10.000 ekor babi hutan yang dibunuh merupakan perkiraan angka yang paling rendah, karena pada acara buru babi ada yang berhasil membunuh babi hutan hingga 40 ekor pada satu kali penggelaran,” terangnya.
Baca Juga : Rakor Kada di Sumbar, Gubernur Apresiasi Daerah dengan Capaian Vaksinasi 100 Persen
Dikatakan, hama babi hutan ini lebih ganas dari tanaman lainya. Karena babi hutan musuh dari seluruh tanaman petani. “Hama tupai hanya menyerang tanaman yang telah berbuah, sedangkan hama babi menyerang tanaman sejak mulai ditanaman hingga berbuah,” katanya. Hasil dalam Raker tersebut, Porbi Padang Pariaman merekomendasikan pada Pemerintah Padang Pariaman, untuk membantu penganggaran Porbi dalam APBD Padang Pariaman 2016. (h/ded)