Hal tersebut dikatakan Kepala Bagian Ekbang Solsel, Endri Kirani saat dihubungi Haluan, Minggu (13/12). Dikatakannya, data per 30 November realisasi belanja langsung non gaji pegawai sebesar 62,69 persen dengan target keuangan sebesar 80 persen.
“Kita optimis target tercapai jelang akhir tahun. Sebetulnya pekerjaan fisik telah lama selesai, yang menjadi permasalahan adalah sibuknya tim PHO atau administrasi yang sedikit lambat,” katanya.
Sementara realisasi pekerjaan fisik telah mencapai 61,42 persen. “Untuk Dinas Kesehatan masih melakukan PHO dan masih ada rekanan yang melakukan pencairan dana. Kita optimis, kerena sudah menjadi kebiasaan melakukan PHO pada akhir tahun,” lanjutnya.
Untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serapan anggaran yang paling rendah adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dikarenakan pada perubahan mendapatkan sekitar Rp20 miliar.
“Permasalahannya pada APBD awal hanya Rp3 miliar. Dan pada anggaran perubahan mendapatkan tambahan sebesar Rp20 miliar, sehingga pencarian pada 2016,” ujar Endri.
Sekretaris BPBD Solsel, Sumardianto menyebutkan, dana APBD awal mendapatkan peringkat ke tujuh untuk serapan anggaran. “Untuk anggaran awal sudah mencapai 97 persen untuk realisasinya. Kemudian dipenghujung tahun, kita mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp20,3 miliar dan untuk pelaksanaan pada 2016,” jelasnya. (h/jef)