Penandatangan kerja di Jakarta, Jumat (11/12) melibatkan 3 pihak, masing-masing Prof. Brenda Chereknichenko (Pro-Vice Chancellor-Deakin Australia), Dr. Eka Putra Wirman, MA (IAIN Imam Bonjol Padang) dan dari Kementerian Agama diwakili Prof. Dr. Phil H. Kamaruddin Amin, MA. “Kerja sama ini telah dibicarakan sejak jauh hari, tepatnya beberapa waktu setelah pelantikan rektor. Dan akhirnya kini terwujud,” ujar Rektor IAIN Imam Bonjol, Eka Putra Wirman.
Kerja sama ini hendaknya dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan IAIN ke depan. Karena terbuka peluang bagi alumni perguruan tinggi yang sudah berusia 49 tahun ini, untuk belajar di Deakin University, Melbourne.
Hal ini pun sejalan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang telah melahirkan 5.000 doktor setiap tahunnya. IAIN Imam Bonjol juga terlibat dalam program tersebut.
“Pihak Deakin telah menawarkan dua program Pre-departure Degree. Program ini telah dilaksanakan di Universitas Hasnuddin dalam naungan Consortium of Eastern Indonesia State Universities (CEISU) dan di Universitas Andalas,’’ terang Eka.
Secara substansi, tujuan dari program kerjasama ini adalah untuk memberikan pelatihan bagi dosen-dosen yang ingin melanjutkan S3 di Deakin. Program ini dilaksanakan oleh Higher Degree by Research (HDR) dalam waktu 10 minggu.
Tindak lanjutnya, kata Eka, semua pihak utamanya tenaga pendidik diajak untuk lebih meningkatkan tingkat kompetensinya. Peluang yang ada saat ini dan telah dituangkan dalam kerjasama antara IAIN dengan Kemenag RI dan pihak Deakin University, harus dibaca secara teliti. Kita tidak boleh mengabaikan peluang itu.
“Dampak positif lainnya bagi institusi, kerja sama ini memberikan kontribusi percepatan alih status IAIN ke UIN,’’ katanmya mengakhiri. (h/rel/vie).