Tetapi, pada Rabu (9/12) sore, nama Irfendi Arbi membuat buncah Kabupaten Limapuluh Kota. Kenapa tidak, dari keempat pasangan calon bupati dan wakil bupati, dalam hitungan suara sementara hasil Pilkada ternyata Irfendi Arbi berpasangan dengan Ferizal Ridwan mampu mendulang suara terbanyak.
Irferdi dan Ferizal Ridwan hampir menguasai suara di seluruh kecamatan se-Kabupaten Limapuluh Kota. Semua orang tidak percaya, bahkan unggulnya Irfendi Arbi juga jadi pembicaraan hangat sebagian tokoh-tokoh yang ada di Kota Payakumbuh.
Baca Juga : Prabowo dan Habib Rizieq
Selama ini, Irfendi Arbi bukan orang asing lagi di Kabupaten Limapuluh Kota. Selain pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Limapuluh Kota pada periode 2005-2010, pada Pilkada 2010 Irfendi juga mencalon sebagai bupati dan pernah mendulang suara
terbanyak di Pilkada putaran pertama. Tetapi pada Pilkada 2010 putaran II, mantan Ketua KNPI Padang ini kalah 800 suara dari pasangan Alismarajo-Asyirwan Yunus.
Baca Juga : Catatan Akhir Tahun (4): Selamat Tinggal Tahun Kelam
Selama kalah Pilkada 2010, Irfendi Arbi tidak pernah lupa dengan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Dia terus menjalin silaturahmi dengan masyarakat. Masuk kampung keluar kampung dan bertemu dengan masyarakat. Bertemu dengan kelompok tani, peternak dan sering minum kopi bareng di kedai-kedai yang ada di kampung seperti di Lareh Sago Halaban, Kecamatan Payakumbuh, Mungka untuk bersilaturahmi.
Pria kelahiran, Limapuluh Kota 20 April 1964 ini dengan mobil Avanzanya mendatangi kampung-kampung tanpa ada tim yang mengikuti. Bahkan sering menaiki sepeda motor sendirian untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Mendatangi jorong-jorong terpencil dan bercerita dengan kaum ibu-ibu sudah menjadi kebiasaan Irfendi Arbi kalah setelah Pilkada 2010 lalu.
Baca Juga : Catatan Akhir Tahun (2): Kita Sungguh Perlu Bersatu
Terkadang, silaturahmi yang dijalin Irfendi Arbi setelah kalah Pilkada 2010, malah sering dijadikan bahan ejekan bagi sebagian pihak. Memasuki 2015, mantan pegawai Dinas Pertanian Sumbar itu, semakin gencar mendatangi masyarakat Limapuluh Kota. Biasa hanya sekali sebulan tetapi semenjak aura Pilkada mulai terasa, silaturahmi Irfendi Arbi dilakukan sekali sepekan bahkan tak jarang hampir setiap hari bertemu masyarakat.
Setiap bertemu dengan masyarakat, Irfendi Arbi tidak pernah meninggalkan sedikit uang ataupun harta lainnya. Bahkan, Irfendi Arbi lebih senang mendengar curhatan masyarakat terhadap kondisi Kabupaten Limapuluh Kota dan saling curhat untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga : Catatan Akhir Tahun(1) : Ekonomi Menyedihkan
Tampil sederhana dan apa adanya, sudah menjadi ciri khas Irfendi Arbi bagi masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Sehingga, berkat perjuangan serta usahanya semenjak 2010 dan perwatakan yang sederhana melekat di hati masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.
Tetapi, tidak semua orang tahu apa yang telah diperjuangkan Irfendi Arbi pasca kekalahan Pilkada 2010. Malahan pria asal Nagari Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh ini dianggap remeh oleh lawan-lawan politiknya.
Apalagi diperparah setelah resmi mendaftar di KPU Limapuluh Kota berpasangan dengan Ferizal Ridwan. Pasangan ini dianggap sebagai calon kepala daerah yang paling miskin dan tidak berduit. Hal itu juga di buktikan dari dana kampanye yang dilaporkan ke KPU, pasangan nomor urut 1 ini malah memiliki nol rupiah dana kampanye.
Dengan kondisi itu malahan pasangan Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan dinilai memiliki peluang paling tipis untuk memenangkan Pilkada Limapuluh Kota. Dari Agustus sampai detik-detik sebelum penghitungan suara di 9 Desember 2015, Irfendi Arbi malah tidak pernah disinggung bakal meraup suara terbanyak.
Malahan, menurut prediksi sebagian tokoh politik, yang bakal berpacu untuk mendapatkan suara terbanyak adalah pasangan nomor urut 2 Asyirwan Yunus-Ilson Cong sekaligus incumbent dengan pasangan nomor urut 4 Azwar Chesputra-Yunirwan Khatib (AZAN). Namun memang satu bulan menjelang hari pencoblosan, grafik survei elektabilitas pasangan Irfendi-Ferizal Ridwan terus membaik. Bahkan dua hingga satu minggu menjelang hari pemilihan, survey dan prediksi elektabilitas pasangan Irfendi-Ferizal terus menanjak.
Hanya beberapa menit setelah penghitungan suara di TPS-TPS, gambaran terhadap pasangan yang akan meraup suara terbanyak sudah terlihat. Bahkan, di TPS pun pasangan Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan paling dominan mendapatkan suara.
Dengan kondisi tersebut, membuat lawan politik dari pasangan yang diusung oleh PDIP, PKB dan PPP itu sempat terkejut dan tidak percaya dengan hasil perolehan suara di TPS. Pasangan Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan malahan jauh lebih unggul dari pasangan lainnya.
Menurut Don Vesky Datuak Tan Marajo tokoh masyarakat Limapuluh Kota, pergerakan oleh Irfendi Arbi memang sudah lama dia lakukan. Tapi Irfendi Arbi lebih banyak diam dan tidak terlalu terlalu banyak bicara terhadap gerakannya setelah kalah Pilkada 2010.
Seperti di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, setelah kalah Pilkada lima tahun lalu, Irfendi hampir setiap minggu mendatangi masyarakat dan tokoh-tokoh kecamatan untuk menjaga silaturahmi. Lima tahun silam, saat Pilkada Irfendi di Kecamatan Situjuah menang telak.
Hal yang sama juga terjadi di Pilkada 2015. Irfendi Arbi menang telak. Hal itu dampak dari silaturahmi yang tidak terputus oleh Irfendi Arbi. Malahan situjuah jadi basis suara bagi Irfendi di Pilkada 9 Desember 2015.
“Apa yang kita tanam, itu pula yang kita tuai. Selama ini Irfendi Arbi walau banyak ditinggalkan kawan pasca kekalahan Pilkada 2010 tetapi benih kebaikannya tetap dituai Irfendi. Artinya, silaturahmi terus dijalin Irfendi,” terang Dt Tan Marajo.
Irfendi Arbi sendiri mengungkapkan apa yang diperoleh Pilkada kali ini, merupakan berkat doa, dukungan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dan perjuangan tim yang solid. “Alhamdulilah masyarakat masih mempercayai. Ternyata perjuangan secara diam-diam selama ini membuahkan hasil. Ini juga berkat dukungan perjuangan keras tim untuk memenangkan Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan,” ucap insinyur pertanian ini. **
Laporan: DADANG