Demikian disampaikan General Services Officer Perwakilan Kedubes AS Jakarta, Mr. Lawrence P. Lane, saat berkunjung ke UPT Konservasi Penyu di Desa Apar, Senin (14/12). Menurutnya, keindahan pantai dan pulau yang terpampang di barisan pantai Pariaman sangat indah. Tanaman cemara laut yang tertata dengan indah, menjadikan suasana lingkungan bertambah asri.
“Saya takjub dengan keindahan yang tersaji di sini dan dengan pengalaman melepas penyu ke laut lepas, akan menjadi kenangan tersendiri,” katanya.
Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar mengatakan, Kota Pariaman telah dikaruniai akan keindahan pantai, pulau dan isi laut yang terkandung di dalamnya. “Kita harus bersyukur dan menjaga kelestarian dari alam yang diciptakan oleh yang maha kuasa,” ujarnya.
Salah satu cara melestarikan lingkungan dengan tetap mengacu pada Visi Kota Pariaman untuk menjadikan Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata dan ekonomi kreatif yang berwawasan lingkungan, budaya dan agama, yaitu dengan membuat konsep Ecotourism (wisata berbasis lingkungan).
Saat ini, di konservasi penyu yang ada di Kota Pariaman telah membudidayakan masyarakat untuk menukarkan telur penyu yang mereka temui, untuk diantar ke konservasi penyu guna dilestarikan dan dikembalikan ke habitatnya. Ada tiga jenis penyu yang hampir punah yang ada di lestarikan di tempat ini, seperti penyu lekang, penyu sisik dan penyu hijau. Selain penyu, Kota Pariaman juga mempunyai hutan mangrove alami yang terdapat di kawasan konservasi dan Pemko Pariaman berupaya untuk tetap merawat dan melestarikanya dengan menambah penanaman mangrove di sekitarnya.
“Dengan konsep Ecotourism yang diterapkan, diharapkan peran semua stakeholder untuk terus melakukan kreasi dan inovasi yang dapat menunjang konsep ini,” kata Genius.
Sementara Kepala UPT Konservasi Penyu Kota Pariaman, Cithra Aditur Bahari menjelaskan, tentang kegiatan yang telah dilakukan untuk menjaga kelestarian penyu yang ada di Kota Pariaman, kawasan konservasi telah banyak didatangi, baik para peneliti lokal maupun internasional, seperti National Geographic, peneliti dari Jepang, Korea, Irlandia, Jerman dan Belanda.
“Termasuk studi magang mahasiswa dari seluruh Indonesia yang berkunjung ke konservasi penyu Kota Pariaman setiap tahunnya semakin meningkat, sehingga kawasan konservasi penyu Kota Pariaman semakin dikenal masyarakat luas dan mancanegara,” terangnya.
Perwakilan Kedubes AS Jakarta, Mr. Lawrence P. Lane didampingi staf yang bertugas di Kedubes AS di Jakarta asal Indonesia, Fatty Trianasari, diajak Wakil Walikota didampingi Sekretaris BPBD Kota Pariaman Kardinal, melihat Pantai Gandoriah dengan pemandangan pulau yang ada di depannya.
Mr. Lawrence P. Lane yang baru pertama kali berkunjung ke Kota Pariaman sangat tertarik dengan keunikan dan potensi pariwisata yang ada di Kota Pariaman. Diharapkan konsep Ecotourism yang diterapkan Pemerintah Kota Pariaman terus berkelanjutan, sehingga menjadi magnet bagi calon wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Pariaman. (h/tri)