Rumah milik Jamal (59), warga Kelurahan Aur Mulyo, Kecamatan Lembah Segar adalah salah satu rumah yang tertimpa material longsor batuan, pasir dan juga pepohonan. Akibat longsor tersebut, dinding belakang rumah Jamal roboh tertimpa longsoran dari dam belakang rumah yang roboh. Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp30 juta.
Longsor juga menerjang rumah milik Aslil (50) di wilayah RT 04 RW 02, Kelurahan Aur Mulyo. Dam bagian dapur rumah Aslil pecah dan menyebabkan rumah terbagi menjadi dua bagian. Di tempat yang sama, longsor juga menimpa dapur rumah Gunawan (50) yang tepat berada di bawahnya.
Baca Juga : Angka Kematian Karena Covid-19 di Sumbar Mencapai 2,22 %
Pada waktu yang bersamaan, di Kecamatan Barangin dan Talawi juga terdapat beberapa titik longsor.
Data dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah (Kesbangpol PBD) Sawahlunto, setidaknya terdapat 21 titik longsor yang terjadi di tiga kecamatan yang ada daerah setempat.
Baca Juga : Angka Kesembuham Covid-19 di Sumbar Mencapai 91,89 %
Kepala Badan Kebangpol PBD Sawahlunto, Aswen mengatakan, curah hujan yang tinggi selama bulan Desember mengakibatkan beberapa wilayah di kota ini rawan bencana longsor dan banjir. Kondisi itu diperparah oleh topografi wilayah Sawahlunto yang berbukit-bukit, yang banyak pemukiman masyarakat di dalamnya.
“Dari pantaun kami terjadi 21 titik longsor di tiga kecamatan, baik itu dam patah, tebing terban, roil ambruk, termasuk beberapa rumah dan jalan yang terkena longsoran, bahkan ada beberapa akses jalan yang terpaksa ditutup pasca longsor,’’ sebutnya.
Baca Juga : Pasien Positif Covid-19 di Sumbar Bertambah 34 Orang
Hingga kini, terangnya, tidak ada korban jiwa. Akan tetapi, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta Rupiah. Untuk antisipasi awal, pihaknya bersama pihak terkait terus berkoordinasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terkena longsor, seperti evakuasi material barang berharga dan mengosongkan lokasi bencana.
Saat ini personilnya juga terus memantauan kemungkinan terjadinya longsor susulan, terutama di wilayah Kelurahan Saringan, Kecamatan Barangin. Tebing setinggi sekitar 35 meter terus mengalami longsor, yang berkemungkinan mengancam rumah warga yang ada di bawah sekitar tebing tersebut.
Baca Juga : Ayo Jaga 5M! Jangan Main-main Soal Covid-19
“Kepada warga kami imbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama selama musim penghujan, yang diperkirakan akan terus melanda Sawahlunto hingga di penghunjung tahun ini,” imbuhnya.(h/mg-rki)