Rencana spin off atau dipisahkan menjadi PT tersendiri pun mencuat.
Direktur Utama Bank Nagari, Suryadi Asmi menjelaskan, untuk mendirikan Bank Syariah harus bermodalkan lebih dari Rp500 miliar. Ia tidak bisa menjelaskan waktu spin off unit syariah.
Baca Juga : Dear Ibu-ibu, Harga Telur Ayam di Padang Turun Nih
“Kita telah menyiapkan langkah untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai Unit Usaha Syariah (UUS).OJK memberi batas unit usaha syariah spin off pada 2023,” kata Suryadi, baru-baru ini.
Kontribusi unit usaha syariah Bank Nagari, kata dia sekitar 7 %,baik dari sisi dana pihak ketiga, penyaluran kredit dan aset. Ia memproyeksi porsi unit syariah dapat meningkat menjadi 8 % hinga 9 % pada 2016 .
Baca Juga : 6 Cara Belanja Perabotan Rumah Tanpa Merusak Kesehatan Finansial
“Laba cukup baik sekitar Rp55 miliar hinga Rp60 miliar dari unit syariah kami, dengan total aset Rp1,3 triliun,” katanya.
Untuk memenuhi permodalan bank syariah, lanjut dia pihaknya akan membicarakan dengan para pemegang saham dalam hal ini pemerintah Sumatera Barat.
Baca Juga : Ternyata Ini Harta Karun RI yang Bernilai Ratusan Triliun
Selain meminta dukungan pemegang saham, kata dia, akan mengajak investor ranah minang untuk terlibat menyuntikkan dana ke Bank Nagari.
“Jumlah perantau minang tergabung dalam Gebu Minang dan setiap Kabupaten Kota terdapat organisasi serupa ini potensinya sangat besar,” kata dia. (h/inl)
Baca Juga : Berhenti Mogok, Pedagang Daging Sapi Mulai Jualan Hari Ini