Sebelum turun ke puskesmas, rombongan tim survei Kemenkes itu, diterima Sekdako H. Benni Warlis, dalam acara di sebuah hotel melati di Jalan Sudirman Payakumbuh, Selasa (14/12) malam. “Secara detail, sekdako menyampaikan komitmen pemko dalam meningkatkan mutu pelayanan disemua puskesmas Payakumbuh. Ditandai dengan pengelolaan puskesmas yang sudah berbentuk badan layanan umum daerah (BLUD). Sistem BLUD itu, baru satu-satunya di Sumatera Barat,” sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh, Elzadaswarman, yang dihubungi di Balaikota Rabu (16/12), menuturkan, secara bertahap pihaknya akan mengusulkan akreditasi semua puskesmas yang ada di kota ini. “Ada delapan puskesmas yang terdapat di lima kecamatan. Tapi, tahap awal baru Puskesmas Padang Karambia yang diusulkan untuk mendapatkan akreditasi dari Kemenkes,” ulasnya.
Baca Juga : Jadi Biang Kerok Banjir, DPRD Sumbar Dorong Percepatan Normalisasi Batang Lembang
Dinas Kesehatan Payakumbuh, mengharapkan dalam tiga atau empat tahun ke depan, kedelapan puskesmas itu sudah terakreditasi. Sehingga, tingkat pelayananpun akan lebih baik lagi, diikuti dengan peningkatan tenaga medis, non medis serta peralatan kesehatan lainnya.
Selain delapan puskesmas itu, Payakumbuh juga memiliki 23 puskesmas pembantu (pustu). Keberadaan pustu amat dirasakan warga kelurahan, karena sudah memberikan pelayanan dasar kesehatan yang baik. Keberadaan pustu dan puskesmas induk, juga pro aktif memberikan penyuluhan kesehatan dan membina puskeskel dan posyandu diseluruh kelurahan.
Baca Juga : Kodim 0305 Pasaman Temukan Kesadaran Warga Patuhi Prokes Masih Rendah
Tim akreditasi yang dikirim Menteri Kesehatan Nila Moeloek ke Payakumbuh, berjumlah tiga orang, dipimpin dr. Bambang Heru, M. Kes. Motto Dinkes Payakumbuh Sikat Habis (Selalu Ingin Kesehatan Anda Terpelihara, Harus Bisa), diapresiasi Bambang Heru. “Evaluasi akan kami lakukan, sehingga memberikan nilai objektif, dalam akreditasi ini,” tuturnya. (h/zkf)