Aksi yang dilakukan masa pendukung pasangan nomor urut satu itu hampir bersamaan dengan aksi yang dilakukan masyarakat empat jorong di Kenagarian Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya yang menamakan diri masyarakat Korban Fitnah Zona Merah yang mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam.
Masyarakat datang ke Kantor Bupati Agam, sekitar Pukul 13.30 WIB dengan menggunakan sepeda motor, dan sejumlah kendaraan roda empat. Sebelum merangsek ke Kantor Bupati Agam, massa berorasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Agam, yang berada persis berhadapan dengan halaman kantor bupati.
Baca Juga : BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang di Samudera Hindia Barat Bengkulu
Dalam kesempatan itu mereka menolak hasil pemilihan kepala daerah yang diselenggarakan KPU Agam. Massa menuding pelaksanaan pilkada banyak terjadi pelanggaran. Selang beberapa saat kemudian orator merapatkan barisan untuk maju bersama-sama merangsek masuk ke kantor Bupati, tempat pleno KPU Agam dilaksanakan.
Jelang memasuki gerbang kantor bupati massa kemudian dihadang oleh aparat keamanan yang terdiri dari pihak Kepolisian dan TNI. Merasa tidak terima massa kemudian memaksa masuk sehingga terjadi dorong-dorongan antara pihak pengamanan dengan masyarakat. Anggota keamanan pun sudah menyiapkan water cannon untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan.
Baca Juga : Cuaca di Objek Wisata Sumbar Cerah Berawan Hari Ini, Selamat Berakhir Pekan!
Merasa suasana tidak kondusif kemudian Kapolres Agam mencoba menghubungi Calon Bupati Agam, nomor urut satu, Irwan fikri. Selang beberapa saat yang bersangkutan hadir dalam kesempatan itu. Ia juga menyempatkan diri berorasi meredam kemarahan masa. Karena tidak tahan dengan mengorbankan pendukungnya Irwan Fikri sempat tabik tangih.
Aksi tersebut selesai menjelang shalat ashar, sementara perhitungan surat suara Rapat pleno KPU Agam di aula Kantor bupati tetap berlangsung.
Baca Juga : Pasien Sembuh Covid-19 di Sumbar Mencapai 24.080 Kasus
Salah seorang Kordinator Lapangan, Darman Khalid mengatakan, tiga hari aksi yang dilakukan oleh massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Agam, nomor urut satu Irwan Fikri- Chairunas, adalah bentuk respon mereka atas ketidakadilan. Kegiatan ini tidak ada yang menyuruh maupun yang mensponsori karena murni atas dasar panggilan hati.
“Tidak ada pihak yang menyuruh kami. Aksi ini adalah panggilan hati hati untuk menuntut keadilan. Aksi yang kami lakukan bukan soal suara tapi masalah keadilan,” katanya berulang.
Baca Juga : Kasus Positif Covid-19 di Sumbar Bertambah 112 Orang
Sementara itu Calon Bupati Agam, nomor urut satu, Irwan Fikri menyampaikan rasa bangganya kepada relawan simpatisan yang telah berhasil meraih hati serta meraup suara dengan cara yang bersih. Ia juga membantah telah mengkordinir massa untuk melakukan unjuk rasa selama tiga hari belakangan.
Menurutnya, ia selalu mengajarkan kepada masanya agar tidak membalas, hal ini sudah dilakukan sejak awal masa kampanye. Ia tidak pernah menginjinkan relawan untuk melakukan tindakan ceroboh maupun melakukan aksi yang melanggar hukum. Sementara unjuk rasa yang dilakukan pendukung ke kantor KPU Agam, merupakan inisitif pendukung.
“Demo bukan barang haram dalam berdemokrasi, namun harus dilakukan dengan cara yang baik. Saya sangat berterimakasih atas kegigihan para relawan, pendukung maupun masyarakat yang memilih pada Pilkada Agam, kami juga mengapresiasi pihak Polri/TNI melakukan pengamanan,” jelasnya.
Sementara itu Kapolres Agam, AKBP Eko Budhi Purwono, mengatakan, pengamaman dalam proses rekapitulasi suara mengerahkan sekitar 500 ratusan personil. Jumlah ini juga dibagi dengan pengamanan aksi yang dilakukan masyarakat Tanjung Sani di Kantor BPBD Kabupaten Agam, dalam waktu yang hampir bersamaan.
Untuk mengamankan aksi yang dilakukan massa pendukung Irwan Fikri- Chairunas, ia secara khusus menelepon Irwan Fikri, untuk bisa hadir dalam kesempatan itu. Ia berharap kondisi bisa berjalan dengan baik hingga seluruh proses tahapan paska pemilihan kepala daerah hingga pelantikan bupati terpilih nantinya bisa berjalan dengan aman, jauh dari hal-hal yang tidak diinginkan. “ Mari kita sama-sama kita jaga keadaan agar situasi kondusif tetap terjaga di Kabupaten Agam,” jelasnya.
Terpisah Bupati Agam Nomor Urut dua Indra Catri Nan Putiah mengimbau para pendukungnya untuk tetap tenang, dan menjaga keamanan di Kabupaten Agam tetap kondusif. Ia juga mengingatkan, jangan sampai ada yang terpancing dengan suasana yang terjadi belakangan ini.
Ia berharap agar para pendukungnya mampu menyikapi situasi berkembang secara dewasa, dan berlapang dada. “Tetaplah tenang, dan berupaya bersikap dewasa. Yang sangat penting jangan sampai terpancing melakukan tindakan yang kurang terpuji,” ungkapnya.
Ia mengaku bangga, dan berterima kasih kepada segenap pendukungnya. karena telah mampu sejauh ini menahan diri, dan bersikap dewasa memaknai situasi berkembang. Itu sebagai bukti, mayoritas orang Agam sudah dewasa dalam berpolitik. (h/yat)