Tapi, buat kamu yang belum berpenghasilan, rasanya lumayan berat jika harus membelikan barang yang agak mahal. Tenang, kamu tetap bisa merayakan peringatan ini bersama mamamu tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun. Karena, mengungkapkan rasa cintamu kepada orangtua tak selamanya terisyaratkan dengan barang yang mewah. Berikut ini tiga hal sederhana yang sanggup buat ibumu bahagia.
Bagi sebagian kalangan, hari ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Baca Juga : Kolonel TNI Mati Dibunuh Rekan Sendiri Cuma Gara-gara Politik
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother’s Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Baca Juga : Apakah Malaikat akan Meninggal Layaknya Manusia?
Ada tiga hal sederhana yang bisa membuat ibumu bangga dan bahagia di Hari Ibu. Sebagai anak, tak perlu repot-repot membelikan perhiasan mewah yang gemerlap. Tak perlu juga membelikan sebuah rumah megah dengan beberapa pilar besar yang menyangganya. Boleh saja memuliakan ibumu dengan berbagai pemberian yang dibeli dari hasil jerih payahmu sendiri. Tapi, buat kamu yang masih menempuh pendidikan, prestasi yang baik sudah cukup membuat ibumu tersenyum dan bangga.
Jika nanti punya penghasilan yang masih kecil dan hanya cukup untuk menutup kebutuhan pribadi sehari-harimu, artinya sang anak memang belum bisa memberikan uang kepada ibu untuk membeli beras dan kebutuhan dapur lainnya. Tapi, pada saat itu, kita tak lagi meminta uang jajan kepada ibu, kamu pun sudah meringankan sedikit bebannya. Memang, akan lebih bagus jika kamu bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga, apa lagi membantu menyekolahkan adik-adikmu. Tapi, ketika kamu sudah mandiri secara finansial, ibumu pasti akan sangat bersyukur dan bahagia.
Baca Juga : Cegah Korupsi Melalui Simplikasi Jabatan Fungsional
Dengan saudara sendiri, tak perlulah kiranya memberikan berbagai mainan mahal untuk adik-adik, atau memberikan kendaraan mewah kepada saudara yang lebih tua. Dengan saling menyayangi tanpa pertengkaran, ibumu pasti sudah akan bersyukur. Karena, hanya saudaralah yang akan selalu ada untukmu dalam keadaan susah dan senang. Dengan saling tolong menolong dengan saudara-saudaramu, kamu berarti membuat ibumu bangga dan bahagia.
Jadi, tak selamanya cinta harus diungkapkan dengan hadiah atau pemberian. Tak perlu membelikan sebuah rumah mewah atau perhiasan yang gemerlap. Kamu hanya perlu menjadi pribadi yang baik dan harus menjadi lebih baik setiap harinya. Buat kamu yang sedang menyiapkan kejutan atau perayaan untuk Hari Ibu nanti, semoga berhasil membahagiakan perempuan terhebat dalam hidupmu, ya.
Baca Juga : Belum Bayar Listrik? Yuk Segera Lunasi Agar Liburan Semakin Nyaman
Ketua KPU Sumbar Amnasmen punya pandangan sendiri. Ia mengatakan, sosok seorang ibu adalah tempat awal mula anak membangun peradapan ketika anak lahir seluruh peradapan ibu tersebut tumpah pada anak. Artinya, kasih sayang, pendidikan, dan sosok kepemimpinan, tanggungjawab peradaban tersebut diberikan oleh ibu kepada anak karena itu bagian dari proses pembelajaran bagi anak hingga sampai anak mulai mengetahui dunia.
“Bagi saya ibu itu seperti, petuah minang tempat datang ketika pulang, dan tempat pemberitahu jika akan melangkah. Sampai hari ini, jika saya pulang ke kampung kalau tidak larut malam pertama kali yang saya tuju adalah ibu,” ungkapnya.
Bagi anak ke lima dari sembilan bersaudara ini, sosok ibu adalah tempat mengadu, tempat berkeluh-kesah, tempat menunggu nasihat hingga sekarang. Menurutnya, banyak hal dalam setiap tindakan, dan pekerjaannya yang dilalui dengan kemudahan-kemudahan karena melalui nasihat-nasihat ibu.
“Apa yang menjadi arahan ibu, bukan berarti saya mengabaikan peran ayah karena bagi saya ayah adalah sosok yang luar biasa. Dengan sikap jujurnya, dan keyakinan terhadap prinsip-prinsipnya, karena ayah juga sosok yang suka membantu orang lain, keberaniannya, dan berani mengatakan tidak jika tidak ada kebenaran, serta berani mengatakan kebenaran meskipun ia akan menanggung resiko,” jelasnya.
Baginya, ibu adalah jawaban bagi segala persoalan-persoalan yang sampai hari ini ia hadapi, dan ibu juga seperti samudra tempat anaknya berlabuh, tempat menenangkan hati yang gundah gulana. Bahkan baginya, hingga saat ini masakan paling lezat adalah hasil masakan dari ibu.
Terkait para ibu yang juga berperan sebagai wanita karir menurutnya, sesuai dengan tuntutan zaman. Berbeda jika dibandingkan dengan sosok ibunya semasa dulu yang memehuhi semua kebutuah anak dan suaminya, mulai dari bangun tidur subuh hingga malam hari dengan memperhatikan pelajaran anak-anaknya.
“Kalau waktu kami kecil-kecil, ibu subuh sudah memasak dan kami semua makan pagi sebelum bearngkat ke sekolah, sampai kami akan berangkat ibu melepas kami dipintu, dan itu juga tidak kalah karirnya ibu rumahtangga jaman dulu dengan sekarang yang juga sangat bagus,” ujarnya.
Zaman sekarang kaum ibu sudah sangat maju, dengan tingkat pendidikan yang cukup dan tinggi tentu konsep kontribusi perempuan zaman dahulu dengan sekarang berbeda. Kalau perempuan sebelumnya, kontribusinya kebanyakan melalui pengawalan dan mendidik anak-anaknya di rumah untuk bisa berpribadi yang baik, berintregritas, dan berguna bagi banyak orang.
“Kalau ibu-ibu sekarang memberikan kontribusi terhadap negara, dengan berkarir dan bekerja dibanyak tempat bahkan mencapai kedudukan-kedudukan terhormat yang tentunya juga penting. Tapi para ibu zaman sekarang, tentunya mereka sangat mengetahui hakikat sebagai seorang ibu dan juga istri bagi suaminya dengan sebaik-baiknya serta membesarkan anak-anaknya sesuai dengan yang diajarkan oleh agama,” tambahnya.
Artinya, bagaimana seorang ibu yang juga wanita karir menyeimbangkan tugasnya sebagai wanita karir dengan perannya sebagai ibu dan istri di rumah. Tentunya, hal ini tidak boleh dilupakan oleh para ibu era modern ini. (*)