Ani (53) salah sorang pedagang cabai di pasar raya menuturkan, kenaikan harga cabai dimulai sejak Kamis lalu, dari harga Rp45 ribu/kgnya menjadi Rp60 ribu/kg, “numun ada juga penjual Jumat pagi yang menjual hingga Rp80 ribu/kgnya lantaran capai sempat gantung,” tutur wanita yang akrap disapa Aan itu.
Di tempat terpisah, hal yang sama juga ugkapkan Beni, “Sebenarnya haura cabai memang naik sejak hari Kamis kemarin. Namun kenaikannya hanya berkisar hingga angka Rp60 ribu, jika ada yang menjual sampai harga Rp80 ribu/kgnya hal itu disebabkan oleh beberapa pedagang cabai yang memanfaatkan situasi karena cabai sempat gantung,” tuturnya.
Lebih jauh Beni mengatakan, kenaikan harga sembako termasuk cabai disebabkan lantaran dalam rangka hari natal dan tahun baru.
Sementara itu salah satu petani cabai lokal yang sempat dihubungi Haluan via seluler mengatakan, cabai sempat gantung dan mahal di Kota Padang lantaran musim hujan dan masalah kabut asap, “Pada musim hujan cabai rawan kebusukan, serta bencana kabau asap kemaren juga membuat petani cabai tidak mampu panen maksimal, “ katanya.
Telni yang pagi itu sempat hendak membeli cabai di Pasar Raya membatalkan niatnya, ibu rumah tangga tersebut akhirnya menganti kebutuhan cabenya dengan rawit yang selama ini ditanamnya dengan pot di pelantaran rumahnya sendiri serta mencapurnya dengan cabe sortiran yang harga sedikit lebih murah, dengan demikian untuk sementara kebutuhan cabai keluraganya bisa terpenuhi, “semoga harga cabai kembali cepat normal,” pungkasnya. (h/mg-ysn)