Walau banyak pujian yang disampaikan tokoh masyarakat yang disampaikan kepada Walikota, namun Ia mengaku belum puas terhadap keberhasilan yang diraih kota ini. “Saya meminta rakyat menuntut lebih banyak lagi kepada pemko untuk kemakmuran masyarakat, sehingga hal itu dapat memotifasi walikota untuk bekerja lebih giat lagi,” ungkap Riza Falepi, dalam jumpa pers, di ruang kerja Walikota, Sabtu (19/12).
Menurut dia, target pertumbuhan ekonomi sebesar 10 persen pertahun, sebenarnya dapat dicapai Kota Payakumbuh, dengan syarat harus bekerjasama dengan Pemprov Sumatera Barat dan daerah lain. Salah satunya mewujudkan pembangunan bandara. “Saya masih berkeinginan membangun bandar udara tersebut untuk kemajuan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Baca Juga : Butuh Dana Rp900 Miliar Beli Pupuk Non Subsidi untuk Petani Sumbar
Dikatakan, 3 tahun kepemimpinan sebagai Walikota, dia mengakui belum bisa berpikir lebih banyak untuk daerah ini, karena terfokus melakukan pembenahan ke dalam tubuh pemko.Dulu, sistim keuangan Pemko kurang tertib, sehingga tidak bisa meraih WTP. “Tapi, kini, sudah dapat meraih WTP. Sebagai Walikota, tidak mau sistim keuangan pemko amburadul,” tegasnya.
Riza Falepi mengakui, saat ini program trategis yang perlu penanganan serius dan makan waktu panjang yakni pembangunan normalisi Batang Agam. Disepanjang kiri dan kanan aliran Batang Agam akan dibangun jalan inpeksi. Saat ini, sudah teralokasi anggaran Rp60 milliar dari pemerintah pusat untuk membenahi aliran Batang Agam tersebut dan pekerjaannya akan dimulai tahun 2016 mendatang.
Baca Juga : Awas, Gelombang Tinggi hingga 3 Meter Ancam Laut Sumbar
Sebenarnya atas lobbinya dengan Menteri di pusat, Kota Payakumbuh mendapat dana pembangunan normaliasi Batang Agam sebanyak Rp 120 Milliar. Namun, dana sebanyak itu terpaksa ditolak, karena belum mampu membebaskan tanah yang nantinya bakal terkena dampak pembangunan jalan inpesksi di aliran batang Agam tersebut,” ujar nya.
Menurut dia, jika pembangunan jalan inpeksi di sisi kanan dan kiri aliran Batang Agam itu rampung, maka disepanjang aliran Batang Agam tersebut akan tumbuh perkampungan baru. Selain itu, direncanakan pembangunan Islamic Centre dan alun-alun kota di atas tanah eks kantor Bupati lama yang berada di jalan Jendral Sudirman Payakumbuh, seperti sulit diwujudkan, karena urusan tanah dengan pemkab Limapuluh Kota tidak ada ujung pangkalnya.
Baca Juga : Daerah Ini juga akan Diguyur Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Sebagai opsi terakhir, Islamic Centre itu akan dibangun di dekat kantor Balaikota Payakumbuh yang sekarang. Kendati lokasinya jauh dari pusat kota, tapi tidak masalah. “Yang terpenting rencana pembangunan Islamic Centre itu akan dapat kita wujudkan,” tuturnya. (h/zkf)